SOLOPOS.COM - RAWAN LONGSOR -- Jalan Raya Solo-Tawangmangu tepatnya di sebelah barat jembatan Samin, Tawangmangu longsor. Longsornya kondisi jalan tersebut membuat jalan raya Solo-Tawangmangu terancam putus. Foto diambil Minggu (26/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)

RAWAN LONGSOR -- Jalan Raya Solo-Tawangmangu tepatnya di sebelah barat jembatan Samin, Tawangmangu longsor. Longsornya kondisi jalan tersebut membuat jalan raya Solo-Tawangmangu terancam putus. Foto diambil Minggu (26/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)

KARANGANYAR – Kalangan DPRD Kabupaten Karanganyar mendesak agar instansi terkait memperbaiki saluran drainase di sekitar wilayah Karangpandan. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi peristiwa tanah longsor yang terjadi di Tawangmangu beberapa hari lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo mengungkapkan saluran drainase air di sekitar wilayah Karangpandang tak memadai. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, air tak dapat mengalir secara lancar. “Kondisi saluran drainase tak memadai lagi, harus segera diperbaiki agar tidak terjadi lagi bencana tanah longsor,” ucapnya, Rabu (29/2/2012).

Menurutnya, saluran drainase tersebut sudah berusia tua sehingga tak mampu menampung air dalam jumlah besar. Sementara tekstur tanah di sekitar wilayah Tawangmangu lembek sehingga mudah longsor saat hujan lebat. Ada beberapa penyebab terjadinya bencana tanah longsor yang merenggut dua korban tewas yakni saluran drainase dan minimnya lahan hijau. Lahan hijau di sekitar Tawangmangu semakin berkurang setiap tahunnya. Lantaran semakin menjamurnya pendirian vila dan penginapan. “Pendirian vila harus dibatasi sehingga tidak menggerus lahan hijau. Sebab, lahan hijau berperan dalam menyangga tanah agar tidak longsor,” ujarnya.

Sementara, Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto menambahkan Pemkab Karanganyar harus memrioritaskan pembangunan hunian sementara (Huntara) untuk menampung para korban tanah longsor. Pasalnya, mereka terpaksa menumpang di rumah sanak keluarga atau tetangganya.

Disinggung mengenai saluran drainase, dia menjelaskan kondisinya memang tak memadai walaupun ada beberapa saluran yang masih layak. Instansi terkait harus segera turun tangan mengecek dan memperbaiki kondisi saluran drainase. “Fokus tetap pembangunan Huntara untuk para korban bencana tanah longsor. Mereka harus diperhatikan kehidupan sehari-harinya,” jelasnya.

JIBI/SOLOPOS/Bony Eko Wicaksono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya