SOLOPOS.COM - Warga dan sukarelawan gotong royong membersihkan material longsor di Dukuh Rejosari, RT 001/RW 006, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Kamis (23/2/2023). Kejadian longsor di lokasi itu terjadi, Rabu (22/2/2023) sore. (Solopos.com/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALITanah longsor terjadi di Dukuh Rejosari, RT 001/RW 006, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Rabu (22/2/2023) sore.

Longsor tersebut terjadi di belakang rumah warga RT 001, Sunardi, 47 dan menimpa rumah warga RT 003, Parno.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Semua tanah belakang saya habis, lebarnya 4,5 meter dan panjang 12 meter, tinggi tanah empat meter. Tidak ada yang tersisa,” ujar Sunardi saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Kamis (23/2/2023).

Ia mengungkapkan kejadian bermula dari hujan deras pada Rabu siang sekitar 10.30 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Nardi mengatakan biasanya hujan tak sederas itu.

Nardi menginformasikan longsor tak langsung terjadi, tapi baru setelah cuaca reda sekitar pukul 17.30 WIB terdengar suara gemuruh dari belakang rumahnya.

“Ada suara mak weng begitu, mendengung. Ternyata semua lahan di belakang rumah saya habis,” lanjut dia.

Nardi tak menyangka akan terjadi longsor di rumahnya karena belakang rumahnya telah ditalut. Ia mengungkapkan telah membangun talut tanah belakangnya 13 tahun lalu dengan biaya Rp80 juta.

“Dulu sih Rp80 juta, sekarang berapa enggak tahu. Dulu waktu buat saya cicil dulu, semen, batu seperti itu. Sekarang enggak tahu berapa. Lebih dari itu yang jelas, belum tahu mau bangun talut kapan, dananya belum ada,” kata dia.

Selain kerugian tanah bagian belakang yang habis, septic tank di rumah Sunardi juga ikut terbawa longsor sehingga untuk sementara tidak bisa digunakan.

Selanjutnya, longsor tersebut, jelas dia, menimpa rumah Parno bagian atap di ruang tengah. Ia memperkirakan kerugian yang diderita Parno senilai Rp20 juta.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, warga bersama organisasi masyarakat bergotong royong membersihkan longsoran.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Rima Kusuma, mengungkapkan tim BPBD telah melakukan asesmen pada Rabu malam.

Ia mengatakan penyebab talut longsor karena kondisi tanah tidak mampu menampung resapan air. Untuk kerugian total, kata dia, masih dalam perhitungan.

Di lahan yang longsor milik Sunardi terdapat satu keluarga (empat jiwa). Sedangkan pemilik rumah tertimpa longsor, Suparno, terdiri dua keluarga (enam jiwa).

“Kebutuhan mendesak untuk perbaikan talut dan rumah secepatnya karena rumah dihuni dan menghindari longsor susulan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya