SOLOPOS.COM - Warga Desa/Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali bergotong royong membersihkan longsoran di Jalur Gebyok-Senet, di daerah setempat, Rabu (15/2/2023) pagi. Longsoran terjadi, Rabu dini hari. (Istimewa/Pemdes Selo)

Solopos.com, BOYOLALITanah longsor terjadi di beberapa lokasi di Desa/Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Rabu (15/2/2023) sekitar pukul 02.00 WIB. Setidaknya, dilaporkan ada dua lokasi yang terjadi di desa tersebut.

Kepala Desa (Kades) Selo, Andi Sutarno, mengungkapkan longsor di lokasi pertama berada di jalur penghubung Dukuh Gebyok-Dukuh Senet. Ia mengungkapkan jalur tersebut merupakan jalan kabupaten, tinggi longsoran sekitar 20 meter dan lebar 10 meter.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Di situ putus total, longsornya ada tiga titik. Tapi di satu lokasi, di RT 006/RW 002 itu. Sementara ini anak-anak sekolah terhalang akses, terus mereka dialihkan ke arah Selo Duwur baru turun, mereka jadi lama waktu tempuhnya,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/2/2023).

Ia mengungkapkan anak-anak yang mau bersekolah dari arah Jeruk, Selo harus memutar dan melalui medan yang sempit dan naik. Sehingga jarak tempuh mereka bertambah lebih dari 10 menit. Andi juga menyebutkan jalur tersebut juga hanya bisa dilewati sepeda motor

Saat ini, Andi mengungkapkan warga bergotong royong membersihkan longsoran sambil menunggu kiriman alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.

Selain itu, ia mengatakan longsor juga terjadi di Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) pada dini hari. Namun, sudah dibersihkan sukarelawan.

Senada, salah satu warga Gebyok, Nanang, membenarkan jika ada tanah longsor di Dukuh Senet-Desa Gebyok. Tak hanya di Dukuh Senet, ia juga mengatakan ada longsor di Dukuh Tompak, Desa Tarubatang sehingga warga yang berada di antara dua longsoran tersebut harus mencari jalur alternatif lewat Selo Duwur.

“Jadi itu tambahnya sekitar enam kilometer. Jadi di Wilayah Tarubatang, Sepandan, dan Senet, kalau mau ke SMK Selo atau SMP Selo harus muter, makanya adik-adik banyak yang terlambat,” kata dia.

Kemudian, ia mengatakan satu titik longsor ada di Jalur SSB, tepatnya di barat SMPN 1 Selo yang juga terjadi pada dini hari. Ia mengungkapkan pada awalnya mobil dan motor tidak bisa lewat sebelum dibersihkan sukarelawan.

Nanang mengungkapkan sebelum terjadi longsor, hujan dan angin kencang melanda di wilayah desanya.

“Selain longsor ada juga beberapa pohon yang tumbang, orang sini bahasanya grubugan, itu hujan terus dan angin. Jadi anginnya suaranya kayak banjir begitu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya