Soloraya
Senin, 3 Januari 2022 - 10:33 WIB

Tanaman Hias Penyelamat UMKM Kemuning di Masa Pandemi

Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dwi Laksono memperlihatkan koleksi tanaman hiasnya. (Alvari Kunto)

Solopos.com, KARANGANYAR Virus Covid-19 masih membuat banyak pelaku usaha mengalami penuruanan omzet. Kondisi pandemi dengan berlakunya segala batasan dan peraturan membuat para usaha rumahan termasuk UMKM di Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar memiliki kondisi yang tidak stabil.

Dwi Laksono pendiri O’TeLa Snack di Kemuning ini merupakan salah satu wirausahawan yang mengalami pengalihan usaha. Sebelumnya Dwi menekuni usaha makanan, setelah berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena angka Covid-19 melambung, dia mulai merambah dunia tanaman hias khususnya anthurium jemani.

Advertisement

“Pada saat PSBB dahulu saya sempat terjun dalam dunia tanaman dan menghasilkan keuntungan yang menjajikan saat maraknya WFH [work from home], namun sekarang angka Covid-19 sudah mulai menurun dan tempat wisata kebanyakan sudah pada dibuka, jadi saya melanjutkan usaha makanan khas Karanganyar lagi. Dan grafik penjualan sudah tidak seburuk pada awal-awal Covid-19,” ujar Dwi pada saat ditemui di rumahnya, Kamis (30/12/2021).

Baca Juga : Ubah Strategi Kunci UMKM Kemuning Hadapi Masa Pandemi

Dwi bergerak cepat dalam mengatasi krisisnya di dunia makanan pada saat adanya PSBB dan berlakunya lockdown yaitu dengan berpindah halauan berjualan tanaman. Namun saat ini dengan semakin membaiknya kondisi menjadikan Dwi kembali memproduksi snack makanan O’TeLa dan tanaman anthurium jemani.

Advertisement
Karyawati O’TeLa Snack memproses pembuatan snack. (Alvari Kunto)

Saat ini produk O’TeLa sudah dapat ditemui di berbagai toko offline seperti pusat oleh-oleh Javenir Colomadu, Bandeng Juwana Pandanaran, serta Alfamart di area sekitar Karanganyar. Aneka snack O’Tela juga bisa didapatkan melalui pembelian secara online lewat Shopee dengan akun Anugrah OL Shop. Dengan penawaran harga yang sangat terjangkau mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000 penganan ini bisa menjadi kudapan siap saji untuk keluarga.

“Kami berharap objek wisata makin banyak dibuka sehingga angka pelancong makin naik. Imbasnya pada penjualan snack yang diproduksi UMKM pun akan meningkat sehingga roda ekonomi UMKM kembali berputar,” paparnya.

Baca Juga : UMKM Minuman Tradisional Berjibaku Pertahankan Pasar 

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif