SOLOPOS.COM - Seorang jagung di Sumberlawang, Sragen, Harni, menunjukkan tanaman jagung muda yang terkena serangan hama ulat di area persawahannya, Kamis (4/7/2013). (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)


Seorang jagung di Sumberlawang, Sragen, Harni, menunjukkan tanaman jagung muda yang terkena serangan hama ulat di area persawahannya, Kamis (4/7/2013). (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Tanaman jagung di sejumlah lahan pertanian di Kecamatan Sumberlawang, Sragen terkena serangan ulat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ulat tersebut menyerang akar tanaman jagung muda yang baru berumur sekitar satu bulan sehingga menyebabkan kerapuhan pada batang.

Serangan terbanyak terjadi di Desa Kacangan. Sejumlah tanaman jagung yang masih berusia sekitar satu bulan banyak mengalami kerusakan pada batang dan akar. Para petani pun terpaksa mencabuti tanaman yang tingginya baru sekitar 40 centimeter itu karena tak mungkin bisa diselamatkan.

“Tunasnya terlihat layu dan kalau dicabut gampang banget karena memang akarnya sudah rusak,” ucap salah satu petani di Sumberlawang, Ahmadi, saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/7/2013).

Ahmadi bahkan terpaksa melakukan tambal sulam tanaman hingga tiga kali berturut-turut karena ulat tersebut menyerang di hampir semua tanaman jagungnya. Hama ulat yang menyerang bagian akar dan batang tanaman jagung muda ini menurutnya baru kali pertama terjadi. Tahun-tahun sebelumnya memang ada serangan serupa, namun rata-rata menyerang pohon jagung yang sudah tua dan berbuah,  sehingga ada tanaman jagung yang tetap bisa diselamatkan dan dipanen.

Ia menduga serangan ulat di awal tanam tersebut dikarenakan  cuaca yang tak menentu. Curah hujan yang tinggi menyebabkan akar jagung membusuk dan mudah diserang hama ulat. “Kami jadi bingung harus mencari obat yang seperti apa karena kasus ini baru terjadi,” tukasnya.

Petani lain di Desa Kacangan, Dukuh Supit, Harni, mengatakan hama ulat tak hanya menyerang tanaman berusia muda namun juga tanaman yang sudah menua dan  hampir dipanen. Pasalnya petani di daerah tersebut menanam jagung tak serempak.  “Tamanan jagung semua umur terkena serangan ulat ini. Enggak ada cara mengantisipasi lainnya kecuali mencabuti tanaman muda,”  ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya