Soloraya
Senin, 13 Februari 2012 - 17:28 WIB

Tanaman PADI AMBRUK, Petani Merugi Jutaan Rupiah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

KARANGANYAR–Petani di Karanganyar kian menjerit rugi hingga puluhan juta rupiah lantaran tanaman padi ambruk diterjang hujan disertai angin kencang, Minggu (12/2/2012) sore. Bahkan tanaman padi yang diikat pun ikut ambruk tak kuat menahan terjangan angin tersebut.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (13/2/2012) padi yang ambruk terjadi di Jaten, Tasikmadu, Karanganyar Kota serta Matesih. Petani yang ditemui Solopos.com mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah akibat kejadian itu.

Petani Dagen, Kecamatan Jaten, Mukiman, 57 mengaku pasrah dan terpaksa memanen dini tanaman padinya. Hal ini lantaran tanaman padi yang siap panen sepekan lagi ambruk diterjang angin.

”Padinya ambruk semua. Tidak bisa diapa-apakan lagi,” keluhnya.

Advertisement

Dia mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah akibat kejadian tersebut. Apalagi tanaman padi yang dipanen masih belum berisi. Meskipun sebagian padi lainnya sudah berisi. ”Rugi banyak, sampai Rp4 jutaan. Seharusnya belum dipanen, tapi harus dipanen,” ujarnya.

Senada disampaikan petani lain, Rigun, 33. Dia mengatakan hujan deras disertai angin kencang yang menerjang Karanganyar menyebabkan tanaman padi yang sudah dalam kondisi diikat roboh. Sebelumnya, sebagian tanaman padi miliknya telah roboh diterjang angin beberapa waktu lalu.

”Sekarang malah yang diikat ikut ambruk. Hampir semua tanaman di sini ambruk kena angin,” tuturnya.

Advertisement

Rigun mengatakan langkah mengikat tanaman padi dilakukan untuk mengurangi kerugian yang cukup besar. Apalagi tanaman padi miliknya yang roboh belum bisa dipanen. Sehingga harus tetap ditegakkan kembali dengan diikat agar siap dipanen.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Tanaman pangan dan Kehutanan (Distanbunhut) Karanganyar Siti Maesyaroch mengakui banyak tanaman padi milik petani di Karanganyar yang roboh diterjang angin pada Minggu kemarin. Namun pihaknya belum menetapkan hal itu sebagai kejadian luar biasa.

”Belum bencana. Masih normal, tapi kami siap memberikan bantuan benih kepada petani yang membutuhkan,” ujar Siti.

(JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif