SOLOPOS.COM - Penasihat YLGB, KGPH Ndaru Kusumo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Perkembangan dan kemajuan zaman saat ini bak dua sisi masa pisau. Di satu sisi kecanggihan teknologi memberikan banyak manfaat untuk kehidupan masyarakat.

Namun, di sisi lain kemajuan zaman telah merusak nilai-nilai etika, moral, sikap generasi muda utamanya Gen Z. Seperti maraknya tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga hilangnya etos kerja dengan membudayanya malas gerak alias mager.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kondisi memantik keprihatinan berbagai kalangan, tidak terkecuali Yayasan Generasi Lintas Budaya (YLGB). Mereka mengajak generasi muda untuk mengenal dan menyelami kembali Pancasila sebagai ideologi maupun falsafah hidup bangsa Indonesia.

Pada Sabtu (16/12/2023) YLGB menggelar acara bertajuk Melodi Kebangsaan untuk Indonesia Aman dan Harmoni Menjelang Pemilu 2024, di Kampus AUB Solo .

“Ketika kita memahami dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari tentu hal-hal negatif itu tidak akan terjadi. Hal ini penting sebab generasi muda adalah penerus bangsa. Mereka yang akan meneruskan estafet kepemimpinan negeri ini,” ujar Penasihat YLGB, KGPH Ndaru Kusumo, saat diwawancara wartawan seusai acara, Sabtu (16/12/2023).

Ndaru menilai tindakan melampaui batas anak-anak muda sejatinya merupakan penyaluran energi yang berlimpah. Sehingga ketika tersedia wadah yang dapat menampung energi itu, perilaku anak muda lebih terarah. Alhasil kenalakan pemuda bisa diminimalisasikan.

“Kurangnya wadah untuk penyaluran ke arah yang lebih positif, membuat Gen Z lebih memilih cara-cara instan untuk mendapatkan perhatian. Jadinya tindakan-tindakan tidak pantas yang dilakukan seperti tawuran atau menjadi anggota geng motor,” kata dia.

Cara yang paling efektif untuk merangkul anak muda agar terhindar dari tindakan-tindakan negatif, menurut Ndaru, dengan menumbuhkan jiwa kebangsaan. Untuk itu kegiatan melodi kebangsaan yang menjadi wadah berekspresi anak muda sangat penting.

“Melodi kebangsaan ini ingin berkolaborasi dengan anak-anak milenial utamanya bagaimana bisa bersenyawa untuk bonus demografi 60% atau yang lebih dikenal dengan Gen Z. Kami tumbuhkan jiwa kebangsaan dengan seni musik,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya