SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kiri) mengecek peralatan kebencanaan yang digelar setelah apel di halaman setda Sragen. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Sebanyak 650 personel diapelkan dalam kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Rabu (26/10/2022).

Ratusan personel yang terlibat dalam kebencanaan itu siap menghadapi potensi bencana angin kencang, banjir, dan tanah longsor di Kabupaten Sragen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menyiapkan anggaran belanja tak terduga (BTT) mencapai Rp10 miliar pada 2022 untuk penanganan dampak bencana alam tersebut.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjadi pembina dalam apel tersebut. Apel itu diikuti unsur sukarelawan kebencanaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, pramuka, Damkar, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, PMI, PLN, kepala desa, lurah, dan seterusnya.

Baca Juga: Air Sungai Ngrowo di Sragen Meluap, 17 Rumah Kebanjiran

“Yang diwaspadai angin kencang, banjir, dan tanah longsor. Sekarang hampir setiap sore hujan dan semoga bencana angin kencang yang melanda 8 Oktober 2022 lalu tidak terulang lagi karena ada 85 pohon yang tumbang, rumah rusak, sekolah, puskesmas, dan gedung DPRD juga ikut rusak. Yang rusak parah bisa dibiayai dari belanja tak terduga itu, terutama sekolah, puskesmas, dan DPRD,” jelas Bupati saat ditemui Solopos.com, Rabu pagi.

Yuni, sapaan akrab Bupati, semua tim kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi sudah siap. Yuni sempat mengecek perlengkapan dan armada yang digunakan dalam penanganan bencana alam.

Yuni menyatakan bagi sukarelawan kebencanaan yang belum lengkap peralatannya akan mendapat bantuan peralatan, seperti sukarelawan KWS, Santana, dan sukarelawan lainnya. Yuni meminta Kepala Pelaksana BPBD Sragen Agus Cahyono untuk mengajukan proposal.

“Ayo semia warga Sragen waspada dan cegah dini. Pahami betul kondisi lingkungan masing-masing. Saya sudah minta pohon-pohon yang rawan tumbang dipangkasi. Anggaran dari BTT minimal dianggarkan Rp2 miliar per tahun. Khusus tahun ini ada Rp10 miliar,” jelasnya.

Baca Juga: BPBD Sragen Minta Camat di Wilayah Aliran Bengawan Solo Waspada

Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Agus Cahyono, mengungkapkan BPBD mengajukam dana Rp600 juta dari dana BTT untuk memperbaiki sekolah, puskesmas, dan DPRD. Semua sudah disurvei. Bantuan itu, kata dia, disesuaikan dengan kebutuhan anggaran untuk kerusakan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sragen Finuril Hidayati menambahkan untuk rumah-rumah yang terdampak bencana alam angin kencang sudah didata dan akan dibantu dana rehab Rp5 juta berdasarkan skala prioritas. Dia mengatakan sumber dananya diambilkan dari dana Matra mengingat masih ada Rp1 miliaran.

“Dana Matra itu merupakan dana iuran sukarela dari para aparatur sipil negara (ASN). Sekarang tim UPTPK masih memilah untuk skala prioritas dalam penentuan bantuan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya