Soloraya
Sabtu, 8 Januari 2022 - 17:09 WIB

Tanggapi Dingin Pelaporan Dia ke KPK, Ganjar: Ra Ngerti Sing Dilaporke

Ika Yuniati  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menhub Budi Karya Sumadi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, melihat2 maket rel layang di Palang Joglo, Solo, Sabtu (8/1/2022). (Solopos-Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menanggapi dingin saat ditanya soal pelaporan dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi KTP elektronik (e-KTP). Ganjar dilaporkan oleh Presidium Poros Nasional Pemberantasan Korupsi atau PNPK, Adhie Massardi.

Hla aku ora ngerti sing dilaporke apa kok,” kata dia saat ditanya wartawan sesuai peletakan batu pertama pembangunan rel layang Joglo, di Kadipiro, Banjarsari, Solo, Sabtu (8/1/2022).

Advertisement

Ganjar tak terlalu menanggapi pertanyaan wartawan soal hal itu. Ia kemudian berjalan pelan sembari menyapa kerumunan warga di depan lokasi acara. Ia juga sempat menanyai soal vaksinasi kepada anak-anak dan warga sekitar yang berdiri menunggui dirinya.

Baca Juga: Kompak! Begini Jawaban Gibran dan Ganjar Saat Ditanya Pilkada

Sampainya di depan mobil, ia kembali ditanya wartawan. Namun lagi-lagi enggan menjawab panjang. “Belum tau,” katanya singkat saat ditanya apakah sudah ada surat pemberitahuan pemanggilan dari KPK atau belum.

Advertisement

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat diwawancarai wartawan di kediamannya, Jumat (7/1/2022), mengaku tidak ada masalah dengan langkah pelaporan tersebut. Bahkan ia berharap KPK menangani laporan itu hingga tuntas.

“Yang namanya politik ya dinamikanya kayak gini. Namun saya juga sangat setuju kalau ada lembaga antikorupsi atau apa pun namanya, yang melaporkan siapa pun. Mohon dalam penanganannya nanti, KPK, ditangani sampai ke akar-akarnya,” ujarnya.

Baca Juga: Survei Elektabilitas Capres: Ganjar Unggul, Prabowo dan Anies Menyusul

Advertisement

Rudy, panggilan akrabnya, berpesan jangan sampai penanganan hukum kasus e-KTP itu tidak tuntas kemudian menjadi batu sandungan bagi Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya tinggi. Terutama setelah ada proses pencalonan presiden (capres) kelak.

“Saya menanggapinya sederhana, setuju semua dilaporkan, dengan catatan bahwa ada bukti-bukti yang autentik bahwa mereka-mereka ini terlibat dalam tindak pidana korupsi. Yang dilaporkan jangan hanya yang masa lalu,” urainya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif