SOLOPOS.COM - Ilustrasi (bola.liputan6.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Wonogiri belum menentukan sikap ihwal wacana Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Selain tak memiliki wewenang secara langsung, tak ada klub sepak bola di Wonogiri yang ikut menyuarakan KLB tersebut.

Sekretaris Askab PSSI Wonogiri, Sih Giyono, mengatakan wacana KLB berawal dari masukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan. Namun masukan itu tak dapat direalisasikan lantaran PSSI tak bisa diintervensi pihak luar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan pengalaman, Indonesia pernah disanksi FIFA lantaran pemerintah ikut campur mengurusi PSSI. Pihak yang dapat menyuarakan KLB, yakni Asprov Jateng.

“Alurnya, Asprov mewakili kami di tingkat Askab dan Askot. Tapi kami juga tidak bisa langsung menyuarakan KLB jika tidak ada suara dari bawah,” katanya kepada Solopos.com, Senin (24/10/2022).

Sampai sekarang, tak ada suara dari klub yang masuk ke Askab PSSI Wonogiri. Hal ini membuatnya tak bisa berbuat apa-apa, terlebih mendukung wacana KLB. Di sisi lain, Asprov Jateng juga belum bersuara terkait KLB.

Baca Juga: Askab PSSI Wonogiri: Kompetisi Sepakbola Tarkam Boleh Digelar, Ini Syaratnya

“Masih adem ayem. Kalau nanti Asprov ikut menyuarakan KLB, kami oke setuju. Prinsipnya Askab hanya manut,” ujarnya.

Terpisah, Solopos.com mencoba meminta tanggapan Ketua Persatuan Sepak bola Wonogiri (Persiwi), Roni Ardiles Manafe, ihwal sikapnya atas wacana KLB PSSI. Namun hingga berita ini ditulis, Roni belum menanggapi pesan yang dikirim Solopos.com.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Persis Solo Saestu, Kaesang Pangarep, menginginkan adanya perubahan sepak bola Indonesia. Ia mengaku telah menggalang dukungan kepada klub Liga 1, yakni Persebaya, Bali United, Barito Putra, dan RANS Nusantara untuk KLB PSSI.

Di media sosial, Kaesang Pangarep sempat mengomentari pernyataan Ahmad Riyadh yang menyebutkan yang berhak meminta KLB itu anggota PSSI. Kaesang merespons dengan meminta diajarkan cara meminta KLB.

Baca Juga: Panpel Liga Wonogiri Berharap Penghentian Kompetisi Sepak Bola Tidak Lama

“Pak, izin tolong ajari kami untuk meminta KLB. Maaf, kami anak baru di dunia sepak bola. Apakah kami perlu kirim surat resmi menggunakan kop surat perusahaan ke PSSI? Tapi apa kami yang cuma 1 voter ini udah cukup?,” kata Kaesang.

Selain KLB, Kaesang juga menyinggung soal pemilik saham klub yang rangkap jabatan dengan pengurus PSSI. Ia pun bakal berkirim surat ke PSSI soal KLB.

“Yang kita permasalahkan adalah ketika di tubuh PSSI sendiri ada juga pemilik klub. Disitu kan sudah conflict of interest kan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya