SOLOPOS.COM - Ilustrasi Banjir (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN -- Warga Mawen RT 007/RW 004, Desa Pesu, Kecamatan Wedi, Klaten, terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih karena rumah mereka terendam banjir, Kamis (4/2/2021) malam. Banjir itu akibat tanggul anak Sungai Birin jebol.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Dukuh Mawen terletak dekat dengan tanggul anak Sungai Birin, yakni Sungai Slegrengan. Dalam beberapa hari terakhir, daerah tersebut sering diguyur hujan deras.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hujan deras itu kembali melanda Dukuh Mawen dan sekitarnya pada Kamis (4/2/2021) pukul 15.00 WIB. Setelah hujan deras berjam-jam, tanggul Anak Sungai Birin jebol mulai pukul 18.00 WIB. Air sungai langsung meluap hingga masuk ke permukiman warga.

Baca Juga: Bukan 12 Tahun, Ini Usia Sebenarnya Bocah Perempuan Menikah Dini di Sukodono Sragen 

Pada daerah yang dekat dengan tanggul, banjir akibat tanggul anak Sungai Birin, Desa Pesu, Wedi, Klaten, mencapai ketinggian satu meter. Hingga pukul 22.00 WIB, hujan masih mengguyur wilayah Mawen.

"Tanggul jebol itu baru kali ini. Sebelum-sebelumnya tak pernah jebol. Mungkin karena derasnya arus dan akibat hujan ini. Dua hari lalu memang sempat peres. Tapi kali kali ini, tanggul jebol sehingga terjadi banjir. Saat saya cek pukul 20.00 WIB tadi, panjang tanggul yang jebol sekitar 10 meter," kata Kepala Desa (Kades) Pesu, Budi Hartono, kepada Solopos.com, Kamis (4/2/2021) malam.

5 Lokasi Pengungsian

Budi Hartono mengatakan warga Dukuh Mawen memutuskan mengungsi ke lokasi yang aman dari banjir. Hal itu karena kondisi daerah setempat masih masih hujan deras.

Baca Juga: Sembuh Dari Covid-19, 28 Santri Ponpes di Colomadu Karanganyar Dipulangkan Bertahap

Warga khawatir banjir akibat luapan sungai di Desa Pesu, Wedi, Klaten, yang masuk ke permukiman semakin tinggi.

"Ada lima lokasi pengungsian, antara lain balai desa, rumah warga yang berlantai II, dan masjid berlantai II. Semula, evakuasi melibatkan sukarelawan desa. Selanjutnya, sukarelawan dari Klaten turut membantu. Ada juga dari aparat keamanan. Hingga pukul 22.00 WIB ini, evakuasi rampung. Kondisi masih hujan," katanya.

Mengenai jumlah warga yang mengungsi, Budi Hartono belum dapat memastikan lebih jauh. Jumlah pengungsi masih ia hitung hingga Kamis (4/2/2021) malam.

Baca Juga: Forum UMKM Solo: Banyak Pesanan Dibatalkan Gara-Gara Gerakan Jateng Di Rumah Saja

"Masih kami data. Yang jelas, warga di sekitar tanggul sungai yang jebol itu ada 125 keluarga. Ini sudah banyak yang mengungsi. Sementara ini, bantuan logistik juga sudah mengalir. Bantuan dari warga dan sukarelawan," katanya.

Kelompok Rentan

Petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Indriyarto, mengatakan dalam proses evakuasi warga korban banjir di Pesu, para sukarelawan memprioritaskan kelompok rentan.

"Ini teman-teman di lapangan sedang proses evakuasi. Catatan sementara, di Balai Desa Pesu sudah ada 10 jiwa yang dievakuasi," katanya.

Baca Juga: Pasangan Remaja Menikah Dini di Sukodono Sragen Diminta Tunda Kehamilan

Sementara itu, hujan deras juga mengakibatkan genangan di pekarangan rumah warga Kenteng Trimasan, Kalitengah, Wedi, Klaten.

"Hujannya cukup deras mulai pukul 15.00 WIB. Air selokan meluap hingga halaman rumah. Air meluap mulai pukul 16.00 WIB," kata warga Kalitengah, Kamto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya