Soloraya
Selasa, 25 Oktober 2011 - 11:37 WIB

Tanggul belum diperbaiki, 75 ha lahan di Wedi terancam tergenang

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok Solopos)

ilustrasi. (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)–Perbaikan tanggul Kali Ujung yang jebol di tiga titik di Desa Sembung, Kecamatan Wedi, Klaten hingga kini belum dimulai. Akibat kerusakan tanggul 75 hektar lahan pertanian di empat desa terancam tergenang air.

Advertisement

Kepala Desa Sembung, Dwi Utomo saat ditemui wartawan di sela-sela kesibukannya, Selasa (25/10/2011) mengatakan jebolnya tanggul Kali Ujung tersebut sudah terjadi pada musim hujan 2010 silam.

Menurutnya, tahun ini sebenarnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sudah mengalokasikan dana untuk perbaikan tanggul dan normalisasi Kali Ujung. Akan tetapi, memasuki akhir bulan Oktober ini, proyek tersebut belum juga dimulai.  Padahal, terdapat 75 hektare lahan pertanian di empat desa yang terancam tergenang air luapan dari Kali Ujung.

“Jebolnya tanggul Kali Ujung tahun lalu sudah menggenangi lahan pertanian di empat desa yakni Sembung, Brangkal, Melikan, dan Pacing. Akhir-akhir ini sudah turun hujan, bukan tidak mungkin lahan pertanian itu kembali tergenang air,” kata Utomo.

Advertisement

Sementara Camat Wedi, Endro Susilo mengatakan jebolnya Kali Ujung dikarenakan tingginya sedimentasi anak Sungai Dengkeng itu.

Menurutnya, jika debit air di Sungai Dengkeng tinggi, biasanya air akan mengalir ke Kali Ujung. Akibatnya, tanggul Kali Ujung tak mampu menahan limpahan air dari Sungai Dengkeng.

“Kami berharap proyek perbaikan ini segera dilakukan. Kami khawatir, datangnya musim hujan akan membuat perbaikan tanggul itu terkendala,” kata Endro.

Advertisement

(mkd)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif