KLATEN — Puluhan rumah warga di Dukuh Turasan, Desa Japanan, Kecamatan Cawas, yang berada di sepanjang bantaran Sungai Denngkeng terancam amblas karena arus sungai mulai mengikis tanah pekarangan mereka. Upaya-upaya pemasangan karung berisi tanah dan pasir sebagai tanggul darurat tak mampu menahan kuatnya aliran air.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Kadus I Japanan, YB Suyanto, ketika ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (7/1/2013) siang, mengatakan pengikisan tanah oleh air sungai sudah berlangsung sejak 2010. Namun, kondisi terparah baru terjadi Sabtu dan Minggu (5-6/1/2013) kemarin.
Ia mengatakan, masalah utama yang menyebabkan kondisi tersebut adalah longsornya talut di bagian timur [masuk wilayah Sukoharjo]. Talut yang longsor tersebut, imbuh dia, membuat air dari arah hulu tak mengalir dengan lancar dan justru berputar di lokasi tersebut. Pusaran air di tengah sungai itu kemudian mengikis bagian barat tepi sungai.
“Pemerintah desa sudah mengusulkan perbaikan saluran itu kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) 2011 lalu. Mereka bilang, untuk menangani hal tu harus menggunakan alat berat. Tetapi mereka tidak punya. Kami dari desa sebenarnya siap mengusahakan, asal warga tidak menjadi korban. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut,” paparnya.
Ia berharap posisi tanggul yang masih utuh itu bisa dikembalikan ke tempat semula sehingga air bisa mengalir dengan lancar. Sedangkan untuk pekarangn warga, pemilik sudah bersedia mengurusnya secara mandiri.