SOLOPOS.COM - Dua orang petani memeriksa tanggul jebol dan saluran irigasi ambrol di DI Winong yang terletak di Dukuh Winong RT 022, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, Minggu (21/8/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tanggul dan saluran irigasi sepanjang 40 meter di Dukuh Winong, RT 022, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, jebol sepekan lalu.

Padahal, air dari saluran irigasi tersebut digunakan untuk mengairi sawah seluas 786,87 hektare di wilayah Desa Tunggul, Glonggong, dan Gondang. Saluran irigasi yang rusak itu sepanjang 40 meter, lebar 7 meter, dan tinggi  8 meter.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tanggul tersebut pernah jebol dan dibangun pada 2018. Kemudian, pada 2020, tanggul dari beton sepanjang 15 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 10 meter di tebing Sungai Sawur itu ambles sedalam 3 meter.

Sayangnya, tanggul beton yang ambles itu tak segera diperbaiki. Dampaknya tanggul beton hingga jalan inspeksi dan saluran irigasi ambrol lebih parah pada Senin (15/8/2022) dini hari.

Seorang petani yang tinggal di Winong, Desa Tunggul, Gondang, Sragen, Sumadi, 52, menerangkan awalnya tanggul beton itu ambles karena bagian fondasi keropos terkena air Sungai Sawur. Di sisi lain, ujar dia, lantai saluran irigasi itu bocor sehingga membuat lantai ikut ambles.

Baca Juga : Talut Jalan Sepanjang 5 Meter di Jambeyan Sragen Ambrol

“Pada Minggu sore terjadi hujan deras hingga malam hari pukul 20.00 WIB. Mungkin karena sungai banjir sehingga air menggerogoti tanah di bawah tanggul. Lalu, tanggul jebol pada Senin pukul 01.00 WIB dini hari. Dulu-dulu sudah ada bagian bawah tanggul yang keropos tetapi tidak dirapikan sehingga dampaknya menjadi cukup parah,” jelas Sumadi saat ditemui Solopos.com, Minggu (21/8/2022) siang.

Sumadi yang juga anggota kelompok tani setempat mengungkapkan tanggul jebol dan saluran irigasi ambrol itu berdampak fatal bagi petani. Ratusan hektare tanaman padi di tiga desa mengandalkan air dari saluran irigasi Daerah Irigasi (DI) Winong. Dia khawatir areal persawahan di tiga desa itu terancam kekurangan air.

Saluran Irigasi Darurat

Dia menyebut 100 persen sawah di Tunggul, 80 persen sawah di Glonggong, dan 30 persen sawah di Desa Gondang mengandalkan air dari saluran irigasi DI Winong. Luasan total mencapai 800 hektare.

“Sebagian petani bisa mengandalkan air dari sumur dalam. Bagi petani yang tidak punya sumur dalam hanya bisa pasrah dan berdoa semoga tanaman padi yang berusia 40 hari selamat. Para petani sudah selesai pemupukan kali kedua dan penyiangan sehingga tinggal menunggu panen. Pada umur padi tersebut membutuhkan banyak air,” ujar Sumadi.

Baca Juga : 40% Jaringan Irigasi di Wonogiri Rusak

Para petani berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen segera membuatkan saluran irigasi darurat supaya tanaman padi milik petani selamat. Dia mengatakan setidaknya membutuhkan saluran irigasi darurat sepanjang 40 meter.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno, menjelaskan bahwa keberadaan saluran irigasi itu menjadi vital. Suratno mengetahui tanggul itu jebol dan saluran irigasi ambrol setelah bertanya-tanya karena tidak ada air yang mengalir ke saluran irigasi.

Setelah dicek ke DI Winong, kata dia, saluran irigasi yang terletak 50 meter di sebelah utara DI Winong itu ambrol. Dia mengatakan pada musim tanam ketiga atau musim kemarau ini irigasi dari DI Winong dibagi dan digilir sesuai hari pasaran.

Dia menyebut pasaran Legi dan Pahing jatah pengairan di wilayah Desa Tunggul, kemudian pasaran Pon dan Wage digunakan untuk irigasi sawah di Desa Glonggong, dan pasaran Kliwon khusus irigasi sawah di wilayah Desa Gondang.

“Saat musim tanam I dan II, air irigasi itu penuh untuk lahan persawahan di tiga desa itu karena debit air mencukupi. Saat musim kemarau debit air terbatas sehingga digilir,” ujarnya.

Baca Juga : Petani Sambat Air Irigasi Colo Timur Tak Sampai Hilir Sragen saat Malam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya