Soloraya
Jumat, 19 November 2021 - 10:18 WIB

Tanggul Jebol, 6 Rumah di Karangpelem Kedawung Sragen Kebanjiran

Tri Rahayu  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel BPBD Sragen melakikam assessment di lokasi Talut jebol di Dukuh Jambangan, Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, Jumat (19/11/2021) dini hari. (Istimewa/BPBD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN – Tanggul saluran drainase berkapasitas besar sepanjang 12 meter dan setinggi 4 meter di Dukuh Jambangan RT 013-RT 014 Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, jebol pada Kamis (18/11/2021) pukul 21.30 WIB.

Akibatnya sebanyak enam rumah yang dihuni 30 orang tergenang air selama 2,5 jam mulai pukul 23.00 WIB sampai Jumat (19/11/2021) pukul 01.25 WIB.

Advertisement

Kepala Pelaksana BPBD Sragen Agus Cahyono saat ditemui Solopos.com, Jumat, menyampaikan tanggul yang jebol itu berada di lingkungan rumah milik Siti Melati, 35, warga setempat. Tanggul lainnya yang terancam jebol sepanjang 7 meter.

Baca Juga: Tanggul Bengawan Solo yang Longsor di Sragen Ditutup 1.100 Karung Pasir

Dia menjelaskan tanggul yang terancam itu di lingkungan rumah milik Siti Kenangasari, 22, sepanjang 5 meter, dan tanggul di lingkungan rumah Jariyah, 55, sepanjang 2 meter retak-retak.

Advertisement

Agus menerangkan peristiwa itu bermula saat Siti Melati mendengar suara gemuruh di belakang rumahnya pada pukul 21.30 WIB. “Setelah dicek ternyata tanggul di belakang rumah jebol karena tergerus arus air yang deras. Perempuan itu langsung meminta tolong ke warga untuk menghubungi BPBD. Kami dari BPBD langsung pemanganan ke lokasi,” ujarnya.

Dia mengatakan dampak atas jebolnya tanggul itu mengakibatkan enam rumah tergenang banjir. Rumah itu dihuni tiga keluarga di RT 014 dan empat keluarga di RT 013. Total, ada tujuh keluarga yang terdampak dengan 30 orang.

Baca Juga: Tanggul Sungai Bengawan Solo di Masaran Sragen Ambrol, Warga Siaga

Advertisement

Dia mengatakan genangan air di enam rumah itu tidak berlangsung lama. Hanya dalam dua jam, air sudah surut. Dia mengatakan penanganan banjir dilakukan sampai Jumat dini hari.

“Kendala dalam penanganan banjir adalah hujan masih turun dengan intensitas sedang. Aliran sungainya deras. Kurangnya personel dalam kegiatan kerja bakti juga jadi kendala. Air surut pada pukul 01.25 WIB. Pemilik rumah kerja bakti mandiri. Material lumpur, pasir, dan batu ada yang masuk rumah. Dalam penanganan banjir melibatkan 28 orang dari unsur BPBD, perangkat desa setempat, sukarelawan gerak cepat, dan warga sekitar,” jelasnya.

Baca Juga: Hadapi Potensi Bencana di Sragen, 150 Personel Kebencanaan Diapelkan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif