SOLOPOS.COM - Kadus III Kragilan, Tukiman, 55, berdiri pada bekas tanggul saluran penuntas banjir di Dukuh Banjarjo, Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Rabu (2/1/2013) siang. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)


Kadus III Kragilan, Tukiman, 55, berdiri pada bekas tanggul saluran penuntas banjir di Dukuh Banjarjo, Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Rabu (2/1/2013) siang. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Dua kontraktor penggarap saluran penuntas banjir yang jebol beberapa waktu lalu di Dukuh Banjarjo, Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten akan segera memperbaiki kerusakan tanggul.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Para kontraktor tak dapat menghindar karena mereka terikat kontrak dengan Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Klaten.

Kepala Bidang SDA DPU Klaten, Harjaka, ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (13/1/2013) mengatakan ia telah bertemu dengan para kontraktor pada Kamis (3/1/2013).  Menurutnya, sesuai kesepakatan awal, kontraktor akan memperbaiki saluran sepanjang 60 meter yang rusak.

“Dalam waktu dekat, kontraktor akan mengerjakan lagi perbaikan saluran penuntas banjir tersebut. Namun, waktunya belum kami tentukan.”

Ia menambahkan, DPU Klaten tidak mengeluarkan dana sepeser pun karena hingga saat ini, bangunan masih dalam masa pemeliharaan kontraktor. Pihaknya akan mengontrol dan mengawasi proses pembuatan saluran tersebut agar kerusakan tidak terulang kembali.

“Status bangunan belum diserahterimakan kepada Bidang SDA DPU Klaten. Jadi, masih tanggung jawab mereka secara penuh,” ujarnya.

Sementara itu, Kadus III Kragilan, Tukiman, 55, ketika dihubungi Solopos.com, Minggu, mengatakan sementara ini pintu air yang menghubungkan saluran penadah air dari pegunungan di sebelah selatan desa dengan saluran penuntas banjir di Dukuh Banjarjo belum dibuka.

Menurutnya, saat ini air belum terlalu banyak sehingga belum mengganggu masyarakat. Namun, saat hujan deras, air bisa meluber ke jalan karena saluran di sebelah timur kurang lancar.

“Kalau kontraktornya orang baik, seharusnya pembangunan tanggul yang jebol itu dilakukan sekarang. Mumpung kondisi tanah sedang padat. Kalau dibangun nanti pas musim kemarau, hasilnya pasti tidak bagus,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dari pengamatan BSDA-DPU Klaten di lapangan, mereka menyimpulkan terdapat dua penyebab utama sehingga saluran senilai lebih dari Rp170 juta itu bisa jebol di salah satu bagian tanggulnya. Pertama, karena kontraktor mengerjakan saluran itu tidak sesuai dengan bestek. Kedua, kondisi tanah yang terbilang labil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya