TANGGUL JEBOL di NGRECO: Baru Empat Titik Tanggul Jebol Diperbaiki

ILUSTRASI (Muhammad Khamdi/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO--Perbaikan tanggul sungai rusak di Desa Ngreco, Kecamatan Weru, akibat banjir beberapa waktu lalu berjalan lambat. Dari total 11 titik tanggul jebol, sejauh ini hanya empat lokasi yang sudah ditambal, sedang tujuh titik lain baru penanganan darurat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kaur Pembangunan Desa Ngreco, Sukino, menyebutkan empat titik tanggul yang sudah ditambal berada di sebelah utara Dukuh Namengan dan di sebelah barat Jlumban. Dia mengatakan lokasi tanggul jebol ditutup dengan tumpukan karung berisi tanah untuk mencegah luapan air sungai yang mengancam menggenangi areal pertanian.

“Sampai sekarang baru empat yang ditambal. Dua tanggul sudah 99 persen selesai dan dua lainnya di utara Namengan baru digarap 30-an persen. Sedang tujuh tanggul lain baru dibuat patok-patok sebagai langkah darurat,” paparnya dihubungi Solopos.com, Selasa (20/3/2012).

Sukino menyatakan lambatnya penanganan tanggul jebol karena keterbatasan kemampuan swadaya warga dan pemerintah desa. Ia mengemukakan kondisi tersebut memicu kekhawatiran petani karena areal persawahan di desa setempat sewaktu-waktu terancam terjangan banjir ketika hujan deras dan berlangsung lama.

“Petani merasa was-was mengingat saat ini sudah memasuki musim tanam II. Tapi mudah-mudahan tidak ada banjir besar lagi karena meski hujan masih cukup sering tapi tidak lebat dan kadang hanya gerimis,”paparnya.

Terpisah Kepala Desa (Kades) Karangwuni, Sri Margono, mengatakan tanggul sungai jebol juga terjadi dan mengancam areal pertanian di desanya. Sri Margono menjelaskan penambalan tanggul dilakukan warga secara swadaya sebagai upaya penanganan sementara.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, banjir besar di Weru, beberapa waktu lalu, mengakibatkan belasan titik tanggul di sejumlah sungai jebol. Kerusakan tanggul tersebar di Desa Ngreco, Karangwuni, dan Grogol.