SOLOPOS.COM - Satu Unit ekskavator dikerahkan untuk membersihkan tanah di pekarangan warga yang longsor ke Sungai Cino, Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Minggu (13/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Tanggul Sungai Cino di Desa Srebegan, Kecamatan Ceper dan Desa Mireng, Kecamatan Trucuk ambrol selama setahun terakhir. Ambrolnya tanggul itu membikin petani di dua desa susah.

Guna perbaikan sementara, warga bekerja bakti secara swadaya membersihkan tanggul yang ambrol serta saluran irigasi, Minggu (13/11/2022). Sembari kerja bakti, mereka memasang spanduk bertuliskan Presiden Menteri Gubernur Bupati Kepala Dinas tolong perhatikan nasib petani kami ! bendungan kami jebol. Sungai Cina Desa Srebegan Ceper Klaten.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan pantauan, satu ekskavator dikerahkan saat gotong royong tersebut. Sementara itu, lokasi gotong royong berada di sekitar bendungan sungai yang dipenuhi sampah rumpun bambu yang sebelumnya longsor. Pada beberapa bagian tanggul sungai ambrol.

Kepala Desa (Kades) Srebegan, Purwanto, mengatakan ambrolnya tanggul sungai itu sudah terjadi setahun ini. Tanggul yang ambrol di wilayah Srebegan di dua lokasi berbeda dengan masing-masing sepanjang 20 meter dan 10 meter.

“Dampaknya jelas ke pertanian susah. Air untuk pertanian tidak lancar. Sementara, mayoritas warga Mireng dan Srebegan petani. Kalau air susah bagaimana petani hasilnya mau lancar. Makanya saya berharap kepada Pak Presiden, Pak Menteri PUPR, kepala BBWSBS, dan Bupati serta semua jajaran di pusat bisa membantu kami,” kata Purwanto saat ditemui di sela kegiatan kerja bakti.

Baca Juga: River Tubing Pusur, Wisata Berbasis Edukasi Peduli Sungai di Polanharjo Klaten

Purwanto mengatakan lahan pertanian yang menggantungkan irigasi dari Sungai Cina di wilayah Srebegan seluas 70 ha. Sementara, dari penjelasan Ketua BPD Mireng ada 40 ha pertanian di Mireng yang irigasinya terganggu. Sementara ini, para petani menggunakan pompa air.

Purwanto mengatakan gotong royong yang dilakukan warga di dua desa yang mengerahkan satu ekskavator dilakukan secara swadaya. Namun, gotong royong itu belum bisa merampungkan permasalahan utama yakni air irigasi tak lancar.

“Ini hanya penanggulangan sementara. Kami tetap berharap dari pemerintah pusat maupun provinsi bisa memperbaiki tanggul sungai di wilayah kami. Soalnya kewenangan perbaikannya ada di sana,” ungkap dia.

Ketua BPD Mireng, Sunardi, juga menjelaskan hal senada. Dia mengatakan akibat rusaknya tanggul di Sungai Cino di Srebegan dan Mireng membuat aliran irigasi tak lancar.

Baca Juga: Menikmati Suasana Asri di Umbul Besuki, Objek Wisata Tersembunyi di Klaten

“Ya, mudah-mudahan dari pemerintah pusat bisa segera menangani dan tanggul bisa segera diperbaiki dan dibangun agar irigasi lancar lagi,” kata dia.

Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, yang mendatangi lokasi mengatakan dari informasi yang dia terima tanggul jebol akibat ada rumpun bambu yang rubuh. Kondisi itu berdampak pada pekarangan milik warga tergerus arus sungai.

“Beberapa hari sudah ada gotong royong. Kami sudah berkomunikasi dengan BPBD dan BBWSBS karena kewenangan ini berada di BBWSBS. Hari ini juga sudah ada alat berat yang diturunkan untuk melakukan penanganan. Memang, lokasinya ini cukup panjang dan tidak bisa selesai satu atau dua hari,” kata Hamenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya