Solopos.com, SRAGEN -- Warga Sragen, Sutarti, meninggal dunia setelah menjadi korban kecelakaan di perempatan Kebakkramat, Karanganyar, Minggu (21/3/2021) sore WIB. PO Bus yang menabrak Sutarti bertanggung jawab dan siap ikut menanggung biaya pendidikan anak korban.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen Nunuk Sri Rejeki. “[Terkait biaya pendidikan anak] masih nego antara keluarga dengan pihak PO bus. Sekarang negosiasinya belum selesai,” ujar Nunuk kepada Solopos.com.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Baca Juga: Jangan Lupa! Hutan Sebagai Sumber Air Harus Dijaga dan Diapresiasi
UPTPK Sragen sendiri turut menyantuni keluarga dari Sutarti, korban kecelakaan di perempatan Kebakkramat. Nunuk didampingi petugas dari Pemerintah Kecamatan Sidoharjo, menyambangi rumah duka di Dukuh Taraman, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Selasa (23/3/2021) siang. UPTPK memberikan santunan dan dan kebutuhan logistik kepada keluarga dari Sutarti.
Sebelum meninggal dunia, Sutarti menjadi tulang punggung keluarga. Ia berjuang sendirian untuk menghidupi lima anaknya setelah sang suami pergi entah ke mana. Sutarti meninggalkan lima anak. Anak pertama perempuan yang berusia 23 tahun sudah menikah. Anak kedua pria berusia 22 tahun tinggal bersama kakak ipar di Papua.
Masih Dirundingkan
Anak ketiga perempuan berusia 19 tahun. Sementara dua anak terakhir merupakan laki-laki dengan usia 11 dan 5 tahun. Anak ketiga dan keempat masih mengenyam pendidikan di pondok pesantren di Mantingan Ngawi. Sementara anak kelima atau yang paling kecil tinggal bersama neneknya di Desa Taraman.
Ketua RT 12, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen, Mulyadi, membenarkan adanya negosiasi antara keluarga dengan pihak PO Bus Haryanto terkait kelanjutan biaya pendidikan tiga anak Sutarti. Pihak PO dikabarkan siap menanggung biaya pendidikan anak Sutarti hingga ke jenjang SMA. “Saya dengar begitu, tapi masih dirundingkan,” papar Mulyadi.
Baca Juga: Beha, Pesawat Hybrid Bertenaga Campuran Listrik dan Minyak Goreng
Sebagai bentuk tanggung jawab dan empati kepada keluarga, kata Mulyadi, pihak PO Bus Haryanto juga hadir ke rumah duka sebelum Sutarti dimakamkan pada Minggu malam. Pada Senin (22/3/2021) malam, pihak PO Bus Haryanto juga datang menyambangi keluarga dari Sutarti.
“Semalam [Selasa malam] juga hadir untuk menawarkan menanggung biaya pendidikan itu. Juga ikut yasinan. Sebelumnya kalau tidak salah juga bantu biaya pemakaman Rp1 juta,” terang Mulyadi.