SOLOPOS.COM - KPU Sukoharjo menggelar Media Gathering dengan tema Media dan Peran dalam Melawan Hoaks, ujaran kebencian dan Sara dalam Pemilu 2024 di Fave Hotel Solobaru, Rabu (18/10/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Upaya mengantisipasi hoaks menjadi salah satu fokus utama Pemkab Sukoharjo untuk menjaga kondusivitas wilayah jelang Pemilu. Upaya ini juga yang disampaikan Pemkab saat menggelar pembinaan dan pengarahan Kader Siaga Trantib (KST) 2023 pada Rabu (18/10/2023).

Di lain tempat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo juga menggelar sosialisasi menangkal hoaks, ujaran kebencian, dan SARA.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pembinaan dan pengarahan KST digelar di Gedung Graha PGRI Sukoharjo. Sementara sosialisasi KPU dilaksanakan di Fave Hotel Solobaru.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, dalam pembinaan di Gedung Graha PGRI Sukoharjo meminta KST dapat berperan aktif menjaga ketertiban dan ketentraman di desa binaan masing-masing. “Saudara sebagai kepanjangan tangan pemerintah harus bisa menangkal dan memberi penjelasan kepada masyarakat tentang hal-hal negatif dan/atau berita bohong [hoaks]. Saudara harus bisa melakukan deteksi dan cegah dini permasalahan yang ada di wilayah saudara,” pinta Etik.

Ia berharap anggota KST dapat membantu menyelesaikan permasalahan ketertiban umum, serta menegakkan Peraturan Daerah melalui teknis deteksi dini dan lapor cepat secara berjenjang. Keberadaan  KST, menurutnya, sangat strategis untuk membantu pemerintah menggelar Pemilu 2024 yang lancar dan aman.

Terpisah, KPU Sukoharjo menggelar Media Gathering terkait penangkalan hoaks, ujaran kebencian, dan SARA. Acaranya dihadiri wartawan dari sejumlah media masa. Hadir sebagai narasumber Redaktur Pelaksana Solopos Media Group yang juga anggota Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Syifaul Arifin.

Pria yang karib disapa Faul itu membeberkan meski hoaks menjelang Pemilu 2024 belum begitu terasa, penyelenggara pemilu hingga masyarakat perlu dibekali pengetahuan untuk mencegahnya merebak. Upaya klarifikasi hoaks tak sebanding jumlahnya dengan banyaknya hoaks yang beredar.

Sehingga pencegahan atau prebunking dianggap paling efektif menangkal hoaks. Pemerintah, termasuk penyelenggara pemilu, menjadi target hoaks paling banyak.

“Dengan sikap kritis dan skeptis yang ditularkan kepada masyarakat mampu memberikan imunitas kepada mereka. Sehingga pencegahan menjadi tindakan paling efektif menangkal hoaks. Semakin banyak masyarakat menyaring sebelum membagikan berita, semakin sedikit berita hoaks tersebar,” papar mantan Ketua  Aliansi Jurnalis Indepen (AJI) Solo ini.

Sementara itu Ketua KPU Sukoharjo, Nuril Huda, mengatakan dalam menyambut Pemilu 2024 mendatang pihaknya cukup optimis mampu menangkal hoaks yang akan menyerang penyelenggara pemilu, utamanya KPU.

Sebelumnya KPU selalu disudutkan dengan berita hoaks perkara logistik Pemilu. KPU Sukoharjo kini mencoba mengidentifikasi hoaks yang akan muncul serta menangkalnya dengan sosialisasi dan edukasi melalui konten di media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya