SOLOPOS.COM - Camat Pracimantoro, Warsito, memukul kentongan sebagai simbol dibukanya Festival Literasi di Desa Jimbar, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Kamis (25/8/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M.)

Solopos.com, WONOGIRI — Festival Literasi digelar di Desa Jimbar, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri mulai, Kamis (25/8/2022). Festival dengan enam rangkaian acara itu digelar hingga 16 hari ke depan.

Rangkaian acara literasi di Jimbar, Pracimantoro, di antaranya penyuluhan minat baca, gerakan 15 menit membaca, pendampingan lomba literasi, pelaksanaan lomba literasi, Jimbar mendongeng, dan acara puncak yang dijadwalkan berlangsung, Minggu (11/9/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sasaran kegiatan itu adalah siswa sekolah dasar (SD) yang masuk pada jenjang kelas IV, V, dan VI. Tujuannya guna memberi pemahaman tentang pentingnya literasi sejak dini.

Pada rangkaian pertama, yaitu penyuluhan minat baca. Pelaksanaannya dilakukan di Pendapa Balai Desa Jimbar, Kamis (25/8/2022). Acara yang sekaligus menjadi pembuka Festival Literasi tersebut mengundang puluhan siswa kelas IV, V, dan VI dari SDN 1 dan SDN 2 Jimbar.

Camat Pracimantoro, Warsito dan Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan Kecamatan Pracimantoro, Sri Gunanti, turut hadir di acara pembukaan itu. Kedatangan Warsito bertindak sebagai pembuka festival dan Sri Gunanti sebagai pengisi materi penyuluhan minat baca.

Baca Juga: Pasokan Pangan Masa Depan Tergantung pada Regenerasi Petani

Berdasar pantauan Solopos.com, acara yang dimulai pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB itu berlangsung meriah. Penyuluhan itu diselingi sesi tanya-jawab antara pemateri dan peserta.

Seusai penyuluhan, rangkaian acara festival kedua, yakni Gerakan 15 Menit Membaca. Hal itu bakal dilakukan sebagai tindak lanjut rangkaian pertama. Gerakan tersebut dijadwalkan dilakukan dua kali dalam sepekan.

Kepala Desa (Kades) Jimbar, Sutrisno, menjelaskan, gerakan 15 menit membaca dimulai sewaktu kegiatan belajar mengajar (KBM) belum dilakukan.

“Setiap 15 menit sebelum KBM dimulai, seluruh siswa diminta membaca dulu. Tema bukunya sesuai dengan dunia anak-anak. Sudah kami sortir,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: Terbaik di Soloraya, SMK di Wonogiri Ini Produksi Wingko Babat Singkong

Gerakan 15 menit membaca sebelum dimulainya KBM menurutnya penting guna membiasakan anak membaca buku. Ia berkaca pada dirinya sewaktu kecil, ketika masih duduk di bangku SD.

Kala itu, Sutrisno mengaku gemar membaca dongeng. Saat usianya bertambah hingga kini, ia masih hafal isi buku dongeng itu.

Rangkaian Festival Literasi di Desa Jimbar sekaligus bertujuan makin mengukuhkan desa setempat sebagai Desa Literasi.

Sebagai informasi, penamaan Desa Literasi di Desa Jimbar mulai dikenal sejak Pemdes setempat menerbitkan Perdes No. 3/2019 tentang Penyelenggaraan Jam Belajar Masyarakat Desa Jimbar. Perdes itu melarang warga menonton televisi (TV) dan mengoperasikan HP pada pukul 17.30 WIB-19.30 WIB.

Baca Juga: Rumah Baca Sang Petualang Wonogiri Buka Kelas Komputer Berbayar Sampah

Selang tiga tahun berjalan, pelarangan itu dinilai efektif. Selama dua jam setiap hari, seluruh keluarga mesti mematikan TV dan HP. Waktu mereka harus digunakan untuk menemani anak belajar dan berkomunikasi bersama keluarga.

Berangkat dari itu, Festival Literasi mulai digarap. Sutrisno mengaku, ide pengadaan festival sebenarnya sudah terpikirkan sejak 2020.

Namun, saat itu pandemi Covid-19 terjadi. Imbasnya, anggaran kegiatan yang digunakan mendukung festival mesti dialihkan ke penanganan Covid-19.

“Pengalihannya sampai sekarang dan sebenarnya anggaran itu baru diadakan kembali pada 2023. Seperti halnya pelaksanaan festival hari ini, penganggaran dari desa tidak ada. Kami mengandalkan pihak ketiga dan mahasiswa KKN [kuliah kerja nyata] dari UNY [Universitas Negeri Yogyakarta],” ujar dia.

Baca Juga: Info Lur! 2.241 Loker Tersedia di Virtual Job Fair 2022 Wonogiri

Sementara, Mahasiswa KKN UNY sekaligus Koordinator Acara Festival Literasi di Desa Jimbar, Ami Dzulfahmi dan Yogi Dwi Pradana, mengatakan enam rangkaian acara tersebut adalah ide mereka. Ide itu tumbuh karena terinspirasi oleh Desa Jimbar yang dikenal sebagai desa literasi.

“Awalnya kami diberitahu Pak Kades bahwa Desa Jimbar itu Desa Literasi. Ada banyak kegiatannya. Setelah itu kami buat enam rangkaiana kegiatan di Festival Literasi sebagai program kegiatan utama,” ucap Yogi.

Camat Pracimantoro, Warsito, yang hadir dan membuka Festival Literasi di Desa Jimbar, Kamis, turut mengapresiasi acara tersebut.



Ia berharap, festival serupa dapat dicontoh desa lain di Pracimantoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya