SOLOPOS.COM - Kondisi Gua Mangkubumi yang sepi pengunjung di Dukuh Gebang Kota, Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Sragen, Rabu (24/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SRAGEN — Desa Gebang dipilih Pemerintah Kecamatan Masaran, Sragen, sebagai desa percontohan inovasi nondigital. Desa ini juga diikutkan dalam lomba inovasi desa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Salah satu inovasi Desa Gebang yang diajukan adalah Pasar Kawak di Dukuh Ngasinan Wetan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemerintah Desa Gebang juga terus berbenah untuk mengembangkan potensi wisata desa yang ada, terutama Pasar Kawak dan Gua Mangkubumi.

Kepala Desa Gebang,  Jumanto, menerangkan pengembangan dua destinasi wisata itu sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 2022 lalu. Dia sudah menganggarkan dana untuk pengembangan Pasar Kawak dan Gua Mangkubumi.

“Seperti di Gua Mangkubumi itu dibelikan wahana perahu, sudah terlaksana untuk wisata air di bendungan yang dekat gua. Sedangkan untuk Pasar Kawak, pengembangan pada tata panggung pengrawit saat atraksi gamelan. Selain itu juga ada pengembangan untuk pavingisasi di belakang sekitar sumur kawak. Kalau Pasar Kawak berjalan baik sedangkan Gua Mangkubumi butuh pembenahan,” jelasnya kepada Solopos.com, Rabu (24/5/2023), .

Saat ini Gua Mangkubumi sudah sepi pengunjung. Kegiatan yang ada kini tinggal senam ibu-ibu setiap Minggu. Dia melihat tidak ada kekhasan atau keunikan di Gua Mangkubumi. Kuliner yang dijajakan di sana makanan modern bukan kuliner yang khas, unik, dan asyik.

“Karena kurangnya wahana sehingga pengunjung bosan. Apalagi saat awal-awal dulu pernah ada semacam tiket masuk. Sekarang sudah tidak ada lagi tiket masuk,” ujarnya.

Jumanto berencana membuatkan narasi sejarah lengkap di Gua Mangkubumi sehingga pengunjung bisa mengetahui sejarahnya. Dia juga akan menerjunkan badan usaha milik desa (BUMDesa) untuk membantu mengembangkannya.

Potensi lain dari Desa Gebang yang dilihat Jumanto adalah bank sampah. Dia menargetkan 15 dukuh di Gebang harus punya bank sampah masing-masing. Saat ini bank sampah di Gebang ada di Ngasinan Wetan.

“Sesuai dengan hasil rapat koordinasi di kecamatan, Gebang juga punya kampung KB dengan kegiatan kesehatan bagi lansia dan seterusnya. Ada pemberdayaan penanaman lombok di setiap rumah,” ujarnya.

Tokoh masyarakat Ngasinan Wetan, Slamet, menyampaikan bank sampah di Ngasinan Wetan sudah berjalan sejak 2020 bernama Bank Sampah Alam Lestari. Dia mengatakan bank sampah itu dikelola ibu-ibu yang sebelumnya studi banding ke Desa Jenggrik dan Krikilan. Selain bank sampah, sebut dia, Ngasinan Wetan juga punya Kelompok Tani Wanita yang menanam sayuran yang dijual di Pasar kawak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya