SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kunjungi pabrik pengolahan kedelai di PT Putra Permata Pasifik di Jalan Lumbung Selayur, Dusun II Parangjoro, Grogol, Sukoharjo, Jumat (14/7/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong para pelaku industri kedelai di Jawa Tengah membantu para petani menyerap hasil produksi. Tahun ini ada lahan kedelai seluas 250.000 hektare yang ditargetkan berproduksi.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan pihaknya terus menggenjot produksi kedelai dengan berbagai terobosan baik dari sisi perbenihan, budidaya, hilirisasi offtaker (pemasok), hingga jangkauan pasar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami sudah mempunyai target pada tahun 2023 [akan ada] sebanyak 250.000 hektare [lahan] kedelai yang didukung dengan industri perbenihan,” kata Suwandi dalam kunjungannya bersama Mentan Syahrul di pabrik pengolahan kedelai di PT Putra Permata Pasifik di Grogol, Sukoharjo, Jumat (14/7/2023).

Ia mengatakan keberadaan pabrik pengolahan kedelai di Sukoharjo dengan kapasitas 20 ton/hari untuk mendukung peningkatan produksi kedelai. Ia berharap PT Putra Permata Pasifik bisa memasok benih di wilayah sentra kedelai Jawa Tengah.

Pabrik tersebut dirpoyeksikan akan bermitra dengan petani penangkar kedelai di sekitar Sukoharjo dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan harga kedelai konsumsi. “Ke depan kami terus meningkatkan kapasitas dan produksinya sehingga semakin meluas,” jelasnya.

PT Putra Permata Pasifik yang berada di Jalan Lumbung Selayur, Dusun II Parangjoro, Grogol, Sukoharjo, ditargetkan mampu mengolah kedelai sebanyak 1.000 ton hingga Desember 2023. Pabrik yang beroperasi pada pertengahan 2023 tersebut telah mengolah 79 ton kedelai.

Sementara Mentan Syahrul Yasin Limpo mendorong para pelaku industri kedelai di Jawa Tengah membantu para petani menyerap hasil produksi. “Kami coba membangun pascapanennya dengan mengajak para offtaker agar bisa mengindustrikan kedelai yang di produksi petani. Sehingga bisa menekan angka ketergantungan importasi,” ujar SYL dalam tinjauannya tersebut.

Mentan mengatakan pemerintah  terus berupaya memberikan jaminan harga agar kedelai lokal tetap menjadi pilihan bagi para pelaku industri dalam membuat beragam macam olahan makanan.

Sebagai info, Kementan juga terus mengembangkan benih unggul seperti varietas grobogan yang mampu menghasilkan 7,5 ton per hektare. “Memang budidaya itu harus diperhatikan dan yang paling sulit ada jaminan harga dari pemerintah. Karena itu harus kita tekan impornya dan tingkatkan produksinya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya