SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak disuntik vaksin Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Saat ini kasus Covid-19 sudah jauh berkurang meski belum bisa disebut nol kasus. Masih butuh kewaspadaan semua pihak untuk mengantisipasi persebarannya. Sementara itu saat ini pemerintah juga tengah menargetkan untuk keluar dari situasi pandemi Covid-19.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan saat ini kegiatan masyarakat memang mulai pulih, termasuk kegiatan pariwisata serta perekonomian, ditambah telah dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun dia mengingatkan jika Covid-19 belum 100% hilang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Masih ada kasus walaupun tipis-tipis. Artinya strategi penanganan pandemi tetap kami lakukan walaupun PPKM sudah tidak diberlakukan. Yang tidak diberlakukan adalah pembatasan masyarakat. Sedangkan upaya penanganan pandemic seperti prokes [protokol Kesehatan], vaksinasi dan 3T [testing, tracing, treatment] tetap kami lakukan,” kata dia dalam Webinar dengan tema Tantangan dan Mitigasi Kesehatan 2023, yang digelar Solopos Media Group (SMG), didukung oleh Epson, Taman Rekreasi Saloka, Prima Food, Phapros dan PT BTJ Farma, Selasa (14/2/2023).

Di sisi lain, dia menyampaikan di 2023 ini target utama dari pemerintah adalah keluar dari situasi pandemi. Diharapkan ke depan Covid-19 bukan lagi disebut sebagai pandemi.

“Kalau pandemi terkendali berarti kita tetap harus waspada, tapi tidak selalu dalam kondisi siap-siaga untuk perperang melawan Covid-19. Ini propritas kami tertutama di 2023,” kata dia dalam acara yang disiarkan di Youtube Espos Live tersebut.

Lebih lanjut Siti menyampaikan secara tidak langsung Covid-19 telah memberikan pelajaran penting untuk ketahanan kesehatan Indonesia. Sebab dengan apa yang telah dilakukan selama pandemi berlangsung, Indonesia kini memiliki kesiapan yang lebih baik untuk menghadapi pandemi atau tantangan kesehatan lainnya.

Misalnya saja tentang keberadaan laboratoriun pemerikisaan genomik yang sebelumnya hanya ada 8 sampai 9 laboratorium, saat ini sudah tersedia sekitar 40 laboratorium untuk melihat jenis virus atau penyakit baru tersebut.

Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jateng, Rahma Nur Hayati, menyampaikan hal senada. Dengan kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah, bukan berarti pencabutan status pandemi. Sebab status pandemi ditentukan oleh WHO.

“Tentu saja kami memastikan Jateng [Jawa Tengah] tidak terlena. Prokes harus tetap diterapkan,” jelas dia.

Rahma menyebutkan ada tiga strategi yang harus dipegang dalam menyikapi kondisi saat ini. Pertama adalah strategi preventif, salah satunya dengan selalu mengingatkan penerapkan prokes, penggunaan masker, jaga jarak, cuci tangan dan sebagainya yang sudah menjadi pembiasaan. Tidak terkecuali penguatan sisi pencegahan yakni pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dia menyebutkan saat ini pihaknya terus mengejar cakupan vaksinasi, untuk menantisipasi adanya masyarakat yang belum tervaksin.

Strategi kedua adalah deteksi. Dimana kewaspadaan terus dijaga bila mana ada kasus yang terkonfirmasi. Dengan begitu upaya pelacakan kasus dan Tindakan lanjutan tetap harus dilakukan.

Dia menyebutkan, hingga saat ini meski sedikit, masih ada kasus Covid-19 di Jateng. “Di bawah 10 kasus. Kalau dilihat dari tren mingguan di Jateng memang sudah turun tajam. Tren harian juga sudah turun tajam, namun belum zero,” kata dia.

Untuk strategi ketiga adalah respons. Pihaknya terus mendorong kesiapan layanan baik di tingkat layanan primer, rujukan, hingga laboratorium. Meski untuk standar laboratorium di tingkat puskesmas kabupaten maupun provinsi belum sama, namun di 2023 ini Jateng memastikan laboratorium yang ada hasus menjadi labkesmas. Kesiapan faskes atau fasilitas kesehatan juga dipastikan, sebagai antisipasi ketika terjadi pandemi lagi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya