Soloraya
Selasa, 1 Desember 2020 - 13:02 WIB

Target PAD Pariwisata Karanganyar 2021 Dipastikan Naik Meski Ada Pandemi

Candra Mantovani  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bumi Perkemahan Pleseran Tawangmangu Karanganyar (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Target pendapatan asli daerah (PAD) Karanganyar untuk sektor pariwisata dipastikan naik pada 2021. Hal ini mengacu pada PAD 2020 yang melebihi target setelah adanya rasionalisasi akibat Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengatakan hingga akhir November, PAD sektor pariwisata Karanganyar hampir mencapai Rp1 miliar.

Advertisement

Pihaknya memprediksi hingga akhir tahun 2020 terdapat potensi penambahan hingga Rp200 juta.

4 Kantor OPD Pemkab Sragen Lockdown Gegara ASN Positif Covid-19

Advertisement

4 Kantor OPD Pemkab Sragen Lockdown Gegara ASN Positif Covid-19

Angka tersebut memastikan PAD pariwisata Karanganyar melebihi target yang sudah dirasionalisasi sebelumnya sebesar Rp900 juta.

“Untuk saat ini PAD kami sudah mencapai Rp900 juta lebih dan hampir menyentuh angka Rp1 miliar. Prediksi kami, setidaknya sampai akhir tahun bisa mencapai Rp1,1 miliar atau Rp1,2 miliar. Masih ada potensi penambahan pemasukan hingga Rp200 juta di sektor pariwisata,” jelas Titis ketika dihubungi Solopos.com, Senin (30/11/2020).

Advertisement

Tahun Ini Sudah Melebihi Target

Menurutnya, target PAD sektor pariwisata pada 2021 akan berada di kisaran angka Rp1,2 miliar mengacu potensi pendapatan pada 2020.

“Dipastikan naik PAD nya. Karena berkaca pada pendapatan tahun ini yang berpotensi mencapai Rp1,2 miliar makanya kemungkinan target tahun depan sama angkanya. Kalau tahun ini kami sudah melebihi target,” beber dia.

Pakar Imunisasi: Rantai Distribusi Vaksin Covid-19 Telah Siap Hingga Puskesmas

Advertisement

Terkait pembatalan libur panjang akhir tahun oleh pemerintah pusat, Titis menjelaskan tidak terlalu berdampak signifikan terhadap pencapaian PAD pariwisata.

Meskipun begitu, pihaknya tetap akan membahas hal tersebut di pertemuan dengan pengelola pariwisata dan stakeholder sektor wisata lainnya.

“Libur panjang akhir tahun kan batal dari informasinya. Memang berdampak, tapi saya rasa tidak terlalu besar. Tapi tetap kami akan membahas hal tersebut saat pertemuan dengan pengelola wisata, penginapan, dan lainnya,” tutur dia.

Advertisement

Kasus HIV/AIDS di Klaten Tembus 1.000 dalam 13 Tahun, Mayoritas Tertular Lewat Seks

Selamat! Layanan SIM Drive Thru Polresta Solo Raih Penghargaan Kemenpan RB

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif