SOLOPOS.COM - Ilustrasi BPKB dan STNK. (Antara)

Solopos.com, SRAGEN — Sebelum terjadi pandemi Covid-19, Kantor Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPPD) atau Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ditarget bisa menyetor pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) total senilai Rp252,2 miliar.

Setelah terjadi pandemi, Pemprov Jateng menurunkan target PKB dan BBNKB menjadi Rp217 miliar. Namun, hingga awal November, realisasi dari target PKB dan BBNKB tersebut baru tercapai 74,23%.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala UPPD Sragen, Sutrisnowati, mengakui datangnya pandemi memengaruhi pencapaian target PKB maupun BBNKB. Dalam situasi normal sebelum pandemi, pencapaian target PKB dan BBNKB pada November biasanya sudah mencapai lebih dari 90%.

Wisata OMAC Klaten Belum Jelas Kapan Dibuka, Ternyata Ini Sebabnya

Namun, datangnya pandemi membuat wajib pajak (WP) di Sragen menunda proses pembayaran pajak kendaraan karena ada kebutuhan lain yang dirasa lebih penting bagi mereka.

"Ini masalah bukan hanya di Sragen, tapi lingkup nasional. Semua hampir terdampak Covid-19 sehingga pembayaran pajak kendaraan bermotor pun menjadi kurang lancar," jelas Sutrisnowati saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (5/11/2020).

Sebelum direvisi, target realisasi PKB pada 2020 senilai Rp148 miliar. Setelah terjadi pandemi, target PKB turun jadi Rp135,6 miliar. Namun, hingga awal November, target PKB baru mencapai 82,87%. Sementara realisasi target pajak BBNKB lebih memprihatinkan.

Meski target pajak BBNKB sudah diturunkan dari Rp104 miliar menjadi Rp81,4 miliar, realisasi dari pajak ini baru mencapai 59,8%.

"Pada saat ini pembelian kendaraan baru memang berkurang karena pengaruh pandemi. Dulu setiap bulan rata-rata ada 2.700 kendaraan baru yang dibeli masyarakat, beberapa bulan lalu hanya ada pembelian sekitar 300 kendaraan baru. Namun, dalam dua bulan terakhir sudah ada peningkatan pembelian kendaraan baru hingga 1.000 unit. Jadi, untuk BBNKB kemungkinan hingga akhir tahun belum bisa tercapai targetnya," papar Sutrisnowati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya