SOLOPOS.COM - Ratusan orang mengikuti Musrenbang di Grha Bung Karno Klaten, Rabu (27/3/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten menargetkan seluruh ruas jalan di Kabupaten Bersinar bisa kembali mulus pada 2025. Untuk itu, Pemkab mengajukan anggaran perbaikan jalan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Perbaikan jalan itu termasuk kerusakan jalan kabupaten sebagai dampak proyek strategis nasional (PSN) pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu disampaikan Bupati Klaten, Sri Mulyani, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2025 di Grha Bung Karno Klaten, Rabu (27/3/2024).

“Beberapa waktu lalu saya menekankan pada forum di Pendopo Pemkab Klaten untuk difokuskan pembangunan 2025 memaksimalkan infrastruktur. Saat ini PSN masih berjalan. Kami sudah mengajukan proposal ke Kementerian PUPR untuk perbaikan jalan dampak PSN. Semoga di-acc [disetujui] sehingga pada 2025 jalan-jalan di Klaten kembali mulus,” kata Mulyani.

Mulyani menjelaskan saat awal memasuki periode kedua dia menjabat Bupati Klaten, sekitar 80 persen kondisi jalan di Klaten tergolong baik. “Setelah ada pembangunan PSN yang melintas di Klaten, kondisi jalan terlalu banyak yang berlubang atau rusak padahal potensi anggaran kami terbatas,” jelas Mulyani.

Ditemui seusai Musrenbang, Mulyani mengatakan ada empat titik fokus dasar pada rencana pembangunan 2025 yakini perbaikan infrastruktur, penurunan angka kemiskinan, pengangguran, serta stunting.

Terkait perbaikan infrastruktur, Mulyani mengatakan titik konsentrasi yakni perbaikan jalan setelah pembangunan tol, terutama yang melintas Klaten, rampung.

“Sehingga masyarakat yang resah karena jalannya tidak baik atau rusak, pada 2025 sudah tertangani. Kami sudah mengusulkan ke Kementerian PUPR seperti apa yang pernah dijanjikan Pak Menteri PUPR,” kata Mulyani.

Berdasarkan Buku I RKPD Kabupaten Klaten 2025, pada 2023 ada perubahan SK ruas jalan kabupaten dengan berlakunya SK Bupati Klaten No 611.51/130/2023 tentang status ruas-ruas jalan di Kabupaten Klaten sebagai jalan kabupaten.

Jumlah ruas jalan kabupaten bertambah dari 338 ruas menjadi 339 ruas dengan panjang jalan bertambah dari 715,89 km menjadi 720,85 km. Kondisi jalan pada 2023 dipengaruhi proyek pembangunan tol Solo-Jogja, di mana tanah uruk tol dari daerah Bayat, Gunungkidul, dan sekitarnya diangkut melalui beberapa ruas jalan.

Arah Kebijakan

Kondisi jalan di Klaten pada 2023 yakni kondisi baik ada 489,08 km (67,85 persen), sedang 172,62 km (23,95 persen), rusak ringan 7,42 km (53,47 persen) dan jalan rusak berat sepanjang 5,86 km atau 0,79 persen.

Selain jalan kabupaten, ada ruas jalan nasional dan provinsi di wilayah Klaten. Hanya, kewenangan perbaikan jalan nasional maupun provinsi bukan di Pemkab Klaten.

Musrenbang dihadiri sekitar 400 undangan terdiri dari perwakilan organisasi perangkat daerah, stakeholder, serta masyarakat. Dalam forum tersebut turut disampaikan rancangan RKPD 2025 dan rancangan RPJPD 2025-2045 oleh Sekda Klaten, Jajang Prihono.

Disampaikan pula pokok-pokok pikiran DPRD Kabupaten Klaten oleh Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo.

Kepala Badan Perencanaan Pengembangan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Klaten, Pandu Wirabangsa, mengatakan forum itu digelar untuk penajaman, penyelarasan, dan penyepakatan arah kebijakan yang tertuang dalam RPJPD 2025-2045 dan prioritas pembangunan Kabupaten Klaten pada 2025.

“Musrenbang ini merupakan agenda rutin yang harus dilaksanakan secara tahapan, sekaligus kami berharap melalui forum ini muncul penyempurnaan perencanaan yang telah disusun sejak medio 2023 hingga 2024,” paparnya.

Di sisi lain, Direktur Teknik PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Pristi Wahyono, mengatakan terkait kerusakan jalan dampak aktivitas truk uruk tol, sudah ada memorandum of understanding (MoU) serta sudah dilakukan perbaikan-perbaikan.

“Sudah ada MoU dan itu sudah dikerjakan. Kerusakan pasti karena memang konsekuensi pembangunan pasti ada kerusakan. Tetapi teman-teman penyedia jasa sudah melakukan perbaikan. Mudah-mudahan tidak ada masalah,” kata Pristi.

Dia menjelaskan perbaikan tak hanya dilakukan mendekati Lebaran tetapi dilakukan sepanjang tahun. “Jadi perbaikan tidak menunggu Lebaran. Teman-teman itu setiap hari sepanjang tahun itu ketika ada kerusakan langsung diperbaiki sehingga tidak sampai terjadi kerusakan parah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya