SOLOPOS.COM - Penari menampilkan tari sufi pada acara Iftar dan Festival Ramadan 1445 H di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Selasa (26/3/2024). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Buka bersama di Masjid Sheikh Zayed, Selasa (26/3/2024) berbeda dengan hari yang lalu. Kali ini, suasana jelang buka bersama dimeriahkan oleh lantunan selawat dari grup hadrah Kanzus Sholawat Putri dan sajian tari sufi dari Komunitas Tari Sufi Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Mas Said (Kotamasa’i) Surakarta.

Tak hanya itu, suasana beda juga terasa sebab di MRSZ digelar berbagai agenda Iftar & Festival Ramadan. Salah satunya kegiatan Iftar & Festival Ramadan sore ini meliputi buka bersama, bincang berkah Ramadan bertema Spiritual dan Lingkungan: Air sebagai Penghubung.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Lantunan selawat berjudul Qamarun membuka serangkaian acara sore ini. Selawat itu berkisah tentang keindahan laku serta paras Nabi Muhammad yang digambarkan bak bulan.

Saat satu pemateri bincang berkah Ramadan selesai memaparkan materi, Kanzus Sholawat Putri melanjutkan selawatnya. Begitu seterusnya hingga tiga pemateri selesai memaparkan ilmunya kepada jamaah.

Gerimis turun tepat saat selawat kedua, tiga orang penari sufi Kotamasa’i menyajikan tarian sufi. Mereka secara bergantian menari sambil diiringi selawat yang dilantunkan Kanzus Sholawat Putri.

Salah satu penari sufi, Sirodj, mahasiswa UIN Raden Mas Said, memakai baju tari sufi berwarna putih. Ada dua sikke (peci panjang yang kerap dipakai penari sufi) berwarna merah dan cokelat yang dia bawa. Sirodj juga bercerita bagaimana risalah tari Sufi.

“Ini menyimbolkan batu nisan, tarian ini dibawakan oleh Jalaludin Rumi [ulama Persia] saat kehilangan gurunya,” kata Sirodj saat diwawancara Solopos.com, Selasa sore.

Ini merupakan kali kedua tim tari sufi Kotamasa’i tampil di Masjid Sheikh Zayed. Pada 29 Maret 2024 mendatang, tim tersebut juga akan tampil lagi di Masjid Sheikh Zayed dengan personel yang lebih banyak. Sirodj dan tim merasa senang bisa tampil di depan ribuan jamaah karena mereka bisa mendapat tempat berekspresi. Juga bisa mengenalkan tari sufi kepada khalayak.

“Senang, di Solo jarang ada tim tari sufi. Berbeda dengan kota yang iklim santrinya kental,” lanjutnya.

Sementara tim Kanzus Sholawat Putri baru pertama kali tampil di Masjid Sheikh Zayed. Eni sebagai penanggung jawab tim, mengatakan tim Kanzus Sholawat Putri juga baru pertama kali tampil di hadapan ribuan orang. Biasanya mereka hanya tampil di acara rutinan pengajian Kanzus Sholawat.

“Ya deg-degan, seru. Ini pertama kami [tampil] keluar dan langsung di hadapan ribuan orang di Masjid Sheikh Zayed,” kata Eni saat diwawancara Solopos.com.

Timnya berisi 16 ibu-ibu yang berasal dari berbagai wilayah Soloraya. Sebab baru kali pertama tampil, Eni ingin menjadikan pengalaman ini menjadi inspirasi agar bisa lebih semangat berlatih dan menyiarkan selawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya