SOLOPOS.COM - Ilustrasi angkutan umum Solo (JIBI/Dok)

Tarif angkutan umum di Solo tak langsung turun meski harga premium dan solar telah diturunkan.

Solopos.com, SOLO — Tarif angkutan umum di Kota Solo belum tentu turun meskipun harga premium dan solar telah diturunkan oleh pemerintah. Sebab, parameter besaran tarif angkutan umum tidak hanya berasal dari harga bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya (Organda) Solo, Joko Suprapto, mengatakan penentuan tarif juga harus mempertimbangkan biaya operasional lain yang dikeluarkan oleh pelaku usaha jasa transportasi.

“Meski harga BBM turun, tidak serta merta tarif angkutan ikut turun. Penentuan tarif juga harus mempertimbangkan komponen lain, seperti suku cadang dan upah karyawan. Penentuan tarif ini tidak semudah membalikkan tangan, apalagi jika penurunannya [BBM] tidak seberapa,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (5/1/2016).

Menurut Joko, saat ini angkutan umum belum mampu bangkit seperti sepuluh tahun silam. Sebab masyarakat lebih memilih transportasi pribadi ketimbang naik angkutan.Kondisi itu diperparah dengan semakin mahalnya suku cadang kendaraan bermotor.

Namun demikian, menurutnya, tarif angkutan umum tersebut masih bisa berubah. Saat ini, Organda masih menunggu koordinasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo.

“Seharusnya sebelum mengganti harga BBM, pemerintah juga memikirkan penyesuaian tarif. Bukan seperti sekarang yang harganya sudah berganti tetapi instruksi penyesuaian tarif angkutannya belum ada,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya