SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Detik.com)

Tarif listrik, ribuan pelanggan PLN Klaten menunggak bayar listrik.

Solopos.com, KLATEN–Hampir 5.000 pelanggan yang tersebar di Klaten menunggak rekening listrik dalam beberapa bulan terakhir. Total tunggakan ribuan pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut senilai Rp300 juta-an.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Manajer PT PLN (Persero) Area Klaten, Aris Edi Susangkiyono, mengatakan jumlah pelanggan listrik di Kota Bersinar saat ini berkisar 520.000 orang. sesuai rencana, PLN Klaten tetap mematok target dapat membuka jaringan listrik sebanyak 22.000 pelanggan baru per 2016.

“Jumlah penunggak rekening listrik di Klaten saat ini mendekati angka 5.000 orang. Banyak faktor yang melatarbelakangi. Misalnya pelanggan yang berwiraswasta dengan mengandalkan listrik. Di saat ekonomi lesu, mereka sering menunggak,” katanya saat ditemui wartawan di kompleks kantor PT PLN (Persero) Rayon Tulung, Rabu (25/5/2016).

Agar tunggakan rekening listrik di Kota Bersinar tidak membengkak setiap tahunnya, lanjut Aris, PLN sudah menyiapkan strategi, di antaranya mendekati pelanggan yang menunggak listrik untuk diberi pemahaman tentang pentingnya membayar rekening listrik. Hasil pembayaran rekening listrik juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sosialisasi terus kami lakukan, termasuk melalui pencatat meteran listrik, camat, lurah, tokoh masyarakat (tomas). Di tahun ini, target kami jumlah piutang pokoknya jangan sampai di atas Rp300 juta. Secara bertahap, kami sudah mulai menagih tunggakan itu tapi belum mencapai semuanya [belum 100 persen],” katanya.

Aris mengatakan penunggak rekening listrik di Klaten didominasi warga dari wilayah perkotaan. Sebaliknya, pelanggan listrik di daerah perdesaan cenderung menaati peraturan.

“Warga yang menunggak rekening listrik itu berkisar satu bulan hingga enam bulan terakhir. Kami masih memberikan toleransi soal ini. Kalau hingga pertengahan tahun ini belum dilunasi, kami akan putus jaringan secara sepihak,” katanya.

Hal senada dijelaskan Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi (KHA) PT PLN (Persero) Jateng dan DIY, Audi Royke. Setiap manajemen PLN harus pandai-pandai mendekati pelanggannya agar muncul kesadaran taat membayar rekening listrik setiap bulannya. Setiap manajemen PLN di Jateng dan DIY dipersilakan berimprovisasi dan berkreativitas saat mendekati pelanggan yang sering menunggak rekening listrik.

“Intinya diuwongke para pelanggan itu. Apalagi hidup di Jawa, yang diutamakan soal rasa. Kegiatan penghijauan dan pembagian dana Corporate Social Responbility (CSR) ke warga juga dalam rangka semakin dekat dan saling bermanfaat dengan warga selaku pelanggan. Bagi petugas PLN harus tetap semangat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya