Solopos.com, SOLO -- Para pemain atau pejudi di pusat judi dadu yang kondang dengan nama "Dewa-Dewi" di belakang Terminal Tirtonadi, Solo, tergolong kelas kakap. Tak tanggung-tanggung, sekali pasang seorang pemain bisa mempertaruhkan hingga puluhan juta rupiah.
Pusat judi ini beroperasi sekitar lima tahun terakhir. Namun, beberapa pekan belakangan, pusat judi yang kabarnya buka 24 jam setiap hari itu tutup.
Informasi yang Solopos.com peroleh dari warga sekitar, lokasi judi beromzet miliaran rupiah per hari itu pindah ke luar Solo. Kepindahan mereka setelah Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Wali Kota Solo, 26 Februari 2021 lalu.
Baca Juga: Perjudian Kota Solo: Omzet Miliaran Rupiah Bisnis Judi Hidupi Para Gangster
Baca Juga: Perjudian Kota Solo: Omzet Miliaran Rupiah Bisnis Judi Hidupi Para Gangster
Salah satu sumber Solopos.com mengaku pernah melihat secara langsung aktivitas di lokasi judi belakang Terminal Tirtonadi Solo pada akhir 2020 lalu. Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu menyebut perjudian di lokasi tersebut berupa dadu.
Uang taruhan yang dipasang para pejudi cukup besar sekali pasang. “Kuwi gedhen tenan. Nek pasang duite lakbanan, sekali pasang Rp5 juta hingga Rp10 juta. Itu satu orang. Padahal sing pasang wong akeh. Gari ngepingke,” urai sumber Solopos.com tersebut.
Baca Juga: 3.000-An Pekerja Transportasi Solo Divaksin Covid-19 Sinovac, Termasuk Driver Ojek
Sumber Solopos.com lainnya mengonfirmasi pusat judi dadu di belakang Terminal Tirtonadi Solo sudah tutup dan pengelola memindahkannya ke lokasi lain di luar Solo. Ia meyakini kepindahan lokasi judi itu tak lepas dari keberadaan Gibran sebagai Wali Kota Solo.
Pemindahan itu dilakukan tak lama setelah Gibran dilantik sebagai Wali Kota Solo. Seperti diketahui, begitu dilantik pada 26 Februari 2021, Gibran langsung ikut aparat Polresta Solo melakukan razia penyakit masyarakat.
Sasarannya saat itu adalah praktik prostitusi, perjudian dan lain-lain. "Komitmen Polresta Solo jelas terhadap penanganan pekat di wilayah hukum Polresta Solo. Demi mewujudkan Solo bebas dari penyakit masyarakat," tutur Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Ini Manfaat Pelican Crossing Depan Pasar Ir Soekarno Sukoharjo
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, aparat Polresta hampir tiap hari menggelar razia pekat. Polresta bahkan mengawasi kawasan rawan pekat seperti Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Solo, menggunakan pesawat nirawak atau drone.
Beberapa kali Polresta mengungkap praktik perjudian dan prostitusi, termasuk yang berdasarkan laporan warga yang menginformasikan lokasi perjudian via fasilitas share location di aplikasi perpesanan.