SOLOPOS.COM - KURANGI PENGGUNAAN TAS PLASTIK (Antara/Agung Rajasa)

Tas plastik berbayar segera diberlakukan di 17 kota untuk mengurangi volume sampah plastik.

Solopos.com, SOLO – Masyarakat Solo meminta kebijakan kantong plastik berbayar di toko modern diterapkan bertahap. Hal itu mengingat rencana pemberlakuan plastik berbayar belum disosialisasikan secara langsung kepada masyarakat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seperti diberitakan, kebijakan kantong plastik berbayar akan diberlakukan sebagai cara mengurangi volume sampah plastik di Indonesia yang terus meningkat. Ada 17 kota yang menjadi pilot project aturan tersebut seperti DKI Jakarta, Semarang, dan Solo. Aturan diberlakukan per 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Warga Solo yang biasa belanja di supermarket, Siska Angguntina, tak tahu menahu soal wacana tersebut. Selama ini ia selalu mengandalkan plastik gratis dari minimarket saat berbelanja.

“Kadang pulang main ingin belanja ya belanja pulang dari mana gitu mampir belanja. Memang enggak tentu jadi ya agak ribet juga ya kalau bawa tas belanja khusus dari rumah,” kata dia, Sabtu (16/1/2016).

Jumlah barang belanjaannya juga tak tentu, bisa lebih banyak atau malah kurang dari prediksi sehingga ia bingung jika harus membawa tas belanja dari rumah. Kendati demikian, perempuan berambut panjang ini mendukung program pemerintah dalam rangka mengurangi sampah plastik tersebut.

Sunarti yang juga sering berbelanja di Solo berharap aturan tersebut diberlakukan secara bertahap agar para konsumen bisa mempersiapkan diri dengan membawa tas belanja dari rumah dan kesiapan lainnya.

“Tapi kalau memang terpaksa membayar ya enggak apa-apa sih. Paling juga tidak mahal banget kan,” kata dia.

Manager On Duty Superindo Laweyan, Jalan Adi Sucipto, Widi, menyatakan sejauh ini belum ada sosialisasi resmi dari Pemkot Solo maupun kantor pusat mereka di Jakarta. Hingga saat ini pun dia tidak bisa memberikan keputusan apakah akan mengikuti aturan itu atau tidak karena belum berkonsultasi dengan kantor pusat.

Widi mengatakan selama ini pihaknya sudah mensosialisasikan gerakan mengurangi kantong plastik dengan cara mengalihkannya ke kardus.

Bahkan mereka juga memiliki program khusus berupa cashback Rp100 bagi costumer yang tidak menggunakan kantong plastik dengan minimal belanja Rp100.000. Namun program itu tak terlalu diminati karena banyak pembeli lebih memilih plastik daripada kardus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya