SOLOPOS.COM - Pelajar SMK Pancasila 1 Wonogiri bersiap tawuran ke SMKN 2 Wonogiri, Kamis (9/10/2014). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI—Aksi tawuran pelajar di Wonogiri berhasil diantisipasi warga. Seratusan pelajar SMK Pancasila 1 Wonogiri mendatangi lokasi SMKN 2 Wonogiri, Kamis (9/10/2014). (Baca Juga: Seratusan Pelajar SMK 1 Pancasila Geruduk SMKN 2 Wonogiri)

Kedatangan para pelajar itu meresahkan warga sehingga warga pun mengusir mereka. Para pelajar yang berjarak sekitar tiga kilometer itu mendatangi SMKN 2 Wonogiri tiga kali.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, kedatangan pelajar SMK Pancasila 1 terjadi selama dua hari berturut-turut. Rabu sore, belasan pelajar SMK Pancasila 1 Wonogiri sudah mendatangi lokasi SMKN 2 Wonogiri.

Diduga tak puas, Kamis sekitar pukul 10.00 WIB, seratusan pelajar yang berada di pusat Kota Wonogiri datang lagi. Mereka mengendarai sepeda motor dan menumpuk di depan pintu gerbang masuk SMKN 2 Wonogiri.

Di jalan kampung itu para pelajar yang mayoritas siswanya laki-laki berteriak-teriak dan mengumpat.

“Aksi tawur pelajar sudah bukan jamannya. Para pelajar mestinya belajar dan tahu sopan santun di masyarakat tetapi kenapa memutar-mutar gas sepeda motor membuat telinga bising. Warga sudah sepakat akan menghadang pelajar SMK Pancasila 1 jika datang lagi,” ujar Mamo, warga sekitar SMKN 2 Wonogiri.

Apa yang dikhawatirkan Mamo terjadi. Kamis (9/10/2014) sekitar pukul 13.00 WIB puluhan sepeda motor yang dikendarai para pelajar SMK Pancasila 1 Wonogiri datang lagi.

Mereka langsung diusir warga yang sudah menghadang dengan membawa kayu maupun batu. Tak hanya warga, polisi dari PolsekWonogiri dan Satlantas Polres Wonogiri berjaga-jaga di luar pagar SMKN 2 Wonogiri.

Berakhir Damai
Kabar yang berkembang di masyarakat, aksi geruduk terjadi karena seorang pelajar SMK Pancasila 1 terlibat kecelakaan dengan pelajar SMKN 2 Wonogiri.

Dua pelajar yang diduga terlibat kecelakaan adalah Yusuf NP, siswa kelas XII SMK Pancasila 1 Wonogiri dan Angga C, siswa kelas X SMKN 2 Wonogiri.

Kepala SMK Pancasila 1 Wonogiri, Joko Purwanto, membantah anak didiknya mendatangi SMKN 2 Wonogiri. “Ada kesalahpahaman atau miss komunikasi. Tadi pagi kedua siswa dan orangtua sudah dipertemukan disaksikan oleh anggota polisi,” ujarnya.

Pertemuan di SMKN 2 Wonogiri terungkap kecelakaan terjadi 1 Oktober sekitar pukul 06.30 WIB sewaktu keduanya berangkat sekolah.

“Di antara keduanya saling mendahului. Angga merasa ban bagian belakang disenggol Yusuf sedangkan Yusuf mengaku ditendang motornya oleh Angga sewaktu didahului. Dalam pertemuan tadi disepakati, korban Yusuf yang sempat dirawat di rumah sakit akan diberi ganti rugi senilai Rp750.000 dengan catatan korban memberikan kuitansi biaya pengobatan,” ujar Waka Kesiswaan SMKN 2 Wonogiri, Sapar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya