SOLOPOS.COM - Ilustrasi tawuran (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI—Massa perguruan bela diri yang menggeruduk Dusun Ngaren, Juwangi, Boyolali Sabtu (17/5/2014) malam tak hanya merusak enam rumah warga desa itu. Ratusan anggota perguruan bela diri juga merusak satu bengkel Dusun Kalitelawah.

Mereka juga menjarah toko. Massa juga memutus pipa air PDAM dan membuangnya ke sungai bersama kompresor bengkel milik Mahmudi, warga setempat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Peristiwa Sabtu malam di Dusun Ngaren, Juwangi, Boyolali,  sebagai buntut aksi tawruan Senin (12/5/2014) yang menewaskan Agus Riyanto. Agus merupakan anggota perguruan bela diri tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, aparat di lokasi langsung bergerak cepat untuk mengamankan dan melokalisasi tempat kejadian. Menindaklanjuti kejadian itu, aparat bersama sejumlah tokoh masyarakat Boyolali dan pimpinan perguruan bela diri Boyolali, segera melakukan mediasi dengan pihak perguruan bela diri tersebut.

Dalam mediasi itu, massa menuntut kejelasan hukum terhadap pelaku penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Agus Riyanto. Mereka memberi tempo dalam satu bulan. Jika tidak, mereka akan datang kembali ke Desa Ngaren.

Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Kav Topri Daeng Balaw, saat dihubungi melalui ponselnya, Minggu, membenarkan kejadian Sabtu malam hingga Minggu dini hari itu.

Menurut dia, setelah mediasi, suasana dukuh kembali kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya