SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI–Pemkab Wonogiri menambah alokasi biaya listrik pada APBD 2013 untuk mengimbangi rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Tahun ini, kebutuhan biaya listrik menjadi Rp447 juta, naik dari Rp397 juta pada 2012.

Kepala Bagian (Kabag) Umum, Setda Wonogiri, Ristanti, mengungkapkan pada dasarnya perhitungan biaya listrik sepanjang tahun 2013 belum memperhitungkan kenaikan TDL yang menurut rencana berlaku tahun ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kenaikan senilai Rp50 juta atau 12,5% pada anggaran itu hanya untuk mengimbangi tambahan kebutuhan listrik menyusul tambahan penggunaan perlatan listrik, misalnya AC.

“Pada saat proses perencanaan, pembahasan sampai penetapan anggaran, kami tidak mempertimbangkan kenaikan TDL. Tapi memang tahun 2013, anggaran untuk listrik sengaja dibuat longgar. Apalagi beberapa ruangan tambah AC,” ungkap Ristanti, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (16/1/2013).

Kendati demikian, dengan tambahan anggaran 12,5% itu dia yakin dapat memenuhi lonjakan biaya listrik akibat kenaikan TDL. Apalagi berdasarkan informasi yang dia terima, kenaikan TDL dilakukan bertahap. Pada triwulan I/2013 kenaikan ditetapkan 4%, triwulan II/2013 sebesar 8%, sampai pada triwulan IV/2013 kenaikan TDL mencapai 15%.

Ristanti menambahkan jika kenyataannya anggaran yang telah disediakan tersebut kurang, pihaknya bisa mengajukan usulan tambahan pada APBD Perubahan 2013. Selain itu, PLN juga biasanya bersedia memberi kelonggaran untuk memenuhi tagihan dengan mengajukan surat permohonan penundaan pembayaran tagihan listrik.

Sebagai informasi, biaya listrik yang dikaver Bagian Umum Setda Wonogiri meliputi seluruh perkantoran di kompleks Setda Wonogiri dan enam bangunan lain yang berada di luar lingkungan Setda. Enam bangunan itu di antaranya kantor bekas kawedanan di Baturetno, eks kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, kompleks Sendang Siwani, dan kantor Pemadam Kebakaran.

“Ada beberapa yang sebenarnya tidak dipakai tapi kami pertahankan listriknya. Daripada nanti diputus, saat mau pasang lagi harus bayar mahal,” ujar dia.

Lebih jauh, Ristanti mengatakan biaya listrik Pemkab naik turun tergantung penggunaan. Namun, dalam sebulan kebutuhan anggaran listrik berkisar Rp33 juta-Rp35 juta. Pada tahun 2012, dari total anggaran yang disediakan untuk biaya listrik Rp397 juta, masih ada sisa anggaran kurang dari Rp10 juta yang dikembalikan ke kas daerah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya