Soloraya
Senin, 27 Juni 2022 - 11:17 WIB

Tebing 10 Meter di Balong Jenawi Karanganyar Longsor, Begini Kondisinya

Indah Septiyaning Wardani  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bersama sukarelawan membersihkan material longsoran tebinh di Balong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar pada Senin (27/6/2022) pagi. (Istimewa/Sukarelawan)

Solopos.com, KARANGANYAR — Tebing setinggi 10 meter di Gunungngaten RT 005/RW 004 Desa Balong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah longsor pada Minggu (26/6/2022) tengah malam.

Material longsoran tersebut nyaris menimpa rumah warga yang berada tepat di bawah tebing. Proses pembersihan material longsoran dilakukan warga setempat bersama sukarelawan pada Senin (27/6/2022) pagi.

Advertisement

Koordinator Sukarelawan Jenawi, Kris Bintoro, mengatakan bencana tanah longsor terjadi pada Minggu sekitar pukul 23.00 WIB. Longsor terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras pada sore hari. “Tebing longsor selebar dua meter dengan ketinggian tebing 10 meter,” kata dia kepada Solopos.com.

Dia mengatakan di bawah tebing terdapat sejumlah rumah warga. Saat kejadian sekitar pukul 23.00 WIB, pemilik rumah tengah tertidur. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tetapi, sebagian bangunan rumah warga rusak dan mengalami retak-retak. “Warga saat kejadian langsung mengungsi ke tempat aman,” tuturnya.

Advertisement

Dia mengatakan di bawah tebing terdapat sejumlah rumah warga. Saat kejadian sekitar pukul 23.00 WIB, pemilik rumah tengah tertidur. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tetapi, sebagian bangunan rumah warga rusak dan mengalami retak-retak. “Warga saat kejadian langsung mengungsi ke tempat aman,” tuturnya.

Dia mengatakan warga setempat saat ini siaga terhadap bencana tanah longsor susulan. Ancaman longsor masih berpotensi terjadi di sekitar tebing tersebut. Warga setempat diminta segera mengungsi ke lokasi aman jika hujan kembali terjadi lebih dari dua jam.

Baca Juga : Waduh! Hujan Deras di Karangpandan Karanganyar, Talut 30 Meter Longsor

Advertisement

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Bagoes Darmadi, mengatakan telah menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak bencana tanah longsor di Balong Jenawi.

Potensi Bencana

Dalam kesempatan itu dia meminta warga meningkatkan kewaspadaan dini terhadap ancaman bencana mengingat curah hujan tinggi sepekan mendatang. Prakiraan tersebut sesuai dengan informasi yang diterima BPBD dari BMKG.

Kerawanan seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor tersebar di wilayah Karanganyar. Masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah rawan seperti dekat sungai, pohon besar, dan tebing untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.

Advertisement

Baca Juga : Tebing 7 Meter di Karanganyar Longsor, Jalan Antarkecamatan Tertutup

“Curah hujan diperkirakan masih tinggi. Kami minta masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kerawanan bencana alam seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor,” ujarnya.

Dia mengatakan peta kerawanan bencanaa alam di Karanganyar dibedakan berdasarkan wilayah geografis. Seperti, di dataran rendah khususnya dekat aliran Sungai Bengawan Solo.

Advertisement

Di lokasi tersebut rawan banjir, meliputi Desa Ngringo di Jaten kemudian Desa Waru dan Desa Kebak di Kecamatan Kebakkramat. Lalu, Desa Jeruksawit dan Kragan di Kecamatan Gondangrejo. Dikatakannya wilayah tersebut menjadi langganan banjir.

EWS Berfungsi

Ancaman tanah longsor tersebar di kawasan Lereng Gunung Lawu, seperti Kecamatan Jenawi, Kerjo, Ngargoyoso, Jatiyoso, Tawangmangu, Karanpandan, dan Matesih. Selain itu, bencana angin kencang tersebar di wilayah Karanganyar.

Baca Juga : Hujan 2 Jam, Tebing dan Talut Setinggi 3 Meter Longsor di Karanganyar

Bagoes menyampaikan antisipasi sudah dilakukan terkait kerawanan angin kencang dengan melakukan pemangkasan pohon besar dan rawan roboh. Antisipasi tanah longsor dilakukan melalui pementaan dan pendataan wilayah rawan longsor.

Selain itu, puluhan alat deteksi bencana atau early warning system (EWS) telah dipasang dan berfungsi optimal. Alat tersebut bekerja memberikan peringatan apabila terjadi pergerakan tanah yang berpotensi mengakibatkan bencana longsor.

“Kondisi EWS baik dan berfungsi optimal. Beberapa EWS yang rusak telah diperbaiki dan diganti,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif