Soloraya
Selasa, 4 Juni 2024 - 09:06 WIB

Teguh Prakosa Sebut Solo Sudah Cukup Pembangunan Bersifat Mercusuar

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bakal Calon Wali Kota Solo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Teguh Prakosa menyampaikan ide dan gagasan saat acara Penyampaian Gagasan Bakal Calon Wali Kota dan Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo yang digelar di Gedung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Solo, Senin (3/6/2024) malam. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO—Bakal Cawali Solo dari PDIP, Teguh Prakosa, menyebut akan ada investasi masuk dari perusahaan Amerika Serikat (AS) yang nilainya mencapai Rp2 triliun.

Hal itu dia sampaikan saat acara penyampaian gagasan bakal Cawali-Cawawali Solo gelaran DPC PDIP Solo, di Gedung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Senin (3/6/2024) malam. Acara dihadiri sekitar 1.500 kader PDIP, tokoh masyarakat dan tamu undangan.

Advertisement

“Akhir tahun ini ada perusahaan besar dari Amerika masuk Solo untuk AI. Akan masuk [nilai investasi] mungkin hampir Rp2 triiun. Ini di Indonesia hanya di Solo, di belakang STP [Solo Technopark],” ungkap dia.

Kehadiran investasi tersebut, menurut Teguh, harus ditangkap sebagai peluang untuk maju segenap bagian kota ini. Untuk itu dibutuhkan kesiapan masyarakat Solo untuk menghadapi era kemajuan dan modernisasi. Kesiapan itu baik secara mental, budaya, spiritual, wawasan, untuk bisa menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

“Tahun 2025 menuju 2029 ini yang harus kita siapkan adalah gen Z, milenial, dilengkapi dengan budaya mental spiritual yang kuat, baru kita bicara IT. Termasuk antara kemiskinan yang turunnya sedikit, tapi bantuan PKH, BLT ini melebihi. Harapan kami merubah mindset masyarakat tidak minta terus,” kata dia.

Advertisement

Teguh menjelaskan masyarakat Solo harus benar-benar siap dalam menangkap setiap perubahan dan pembangunan yang terjadi. Masyarakat di sekitar titik pembangunan fisik harus peka dan jeli melihat peluang ekonomi yang muncul.

“Misalnya membuka usaha ini, usaha itu, kita harus mandiri,” tandas dia,.

Namun, Teguh mengakui sudah bukan saatnya lagi Solo berkutat dengan pembangunan-pembangunan fisik yang bersifat mercusuar belaka. Yang lebih penting menurut dia bagaimana persoalan kemiskinan dan pengangguran yang masih butuh perhatian, bisa secara berkelanjutan ditangani dengan baik.

Advertisement

“Yang sifatnya mercusuar-mercusuar saya kira sudah cukup ya. Tinggal bagaimana jarak-jarak antara kemiskinan dengan yang kaya jangan terlalu jauh. Nanti bisa menjadi bom waktu. Persoalan pengangguran harus diberi peluang pekerjaan,” kata dia.

Teguh menilai pembangunan fisik Solo sejauh ini sudah cukup baik dan melebihi kebutuhan. Apalagi ada pembangunan fisik yang berdampak cukup besar terhadap keuangan daerah. Sebab ada pembangunan fisik yang ternyata membutuhkan biaya perawatan atau pengelolaan sangat besar, di luar kemampuan APBD Solo.

“Nuwun sewu kita belum menghitung setelah bangunan itu jadi, maintenance kita kelola bangunan itu mahal sekali. APBD kita tidak kuat, karena 17 titik itu bukan uang APBD. Semuanya uang pemerintah pusat, Pemprov dan CSR. Termasuk yang ada di Pedaringan, Rp350 miliar dari Mayapada,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif