SOLOPOS.COM - KONDISI salah satu sudut telaga TSTJ Solo yang dipenuhi sampah dan eceng gondok, Jumat (6/7). Keterbatasan sumber daya membuat perawatan telaga tidak optimal. (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

KONDISI salah satu sudut telaga TSTJ Solo yang dipenuhi sampah dan eceng gondok, Jumat (6/7). Keterbatasan sumber daya membuat perawatan telaga tidak optimal. (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

SOLO-Kondisi telaga yang berada di tengah Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo memprihatinkan.Beraneka jenis kotoran mulai dari sampah plastik, bungkus makanan dan minuman, dedaunan hingga eceng gondok menjadi bagian tak terpisahkan telaga.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasar pengamatan Solopos.com, Jumat (6/7) dan beberapa hari sebelumnya, sampah-sampah tersebut ngendon cukup lama di sudut-sudut telaga. Salah satunya di pinggir telaga dekat jalur alternatif menuju kebun binatang (Bonbin).

Kondisi seperti itu dikeluhkan sejumlah wisatawan TSTJ. Salah satunya Nunung, 40, warga Tipes, Solo. Salah satu yang mengganggu kenyamanannya berwisatawa bersama keluarga di TSTJ adalah kumuhnya kawasan telaga. “Telaga kotor banget. Secara umum kebersihan TSTJ memang kurang. Kandang-kandang juga banyak yang sudah tua, lapuk,” katanya ditemui Solopos.com.

Nunung yang datang ke TSTJ bersama keluarganya menyarankan pihak pengelola lebih intensif membersihkan telaga. Menurut dia akan lebih bagus lagi bila telaga dimanfaatkan untuk wisata perahu atau perahu bebek. “Setelah kami rasakan ternyata jalur keliling juga terlalu jauh. Kasihan anak-anak,” keluh dia.
Dirut Perusda TSTJ, Lilik Kristianto, mengklaim sudah rutin membersihkan telaga. Hanya saja karena keterbatasan sumber daya, pembersihan dilakukan secara bertahap. Sasarannya sampah jenis plastik. Sedangkan untuk sampah dedaunan menurut dia wajar ada mengingat luas telaga dan banyaknya pepohonan di sekelilingnya. “Sampah plastik secara bertahap kami ambil. Tapi kalau sampah dari daun pohon saya pikir lumrah saja,” katanya.

Lilik menegaskan solusi permanen dari kurang bersihnya telaga yaitu revitalisasi. Saat ini proses mendatangkan investor masih berjalan. Tapi pembenahan fisik terus dilakukan secara bertahap menggunakan pendapatan bulanan TSTJ. “Bila ingin bersih total ya direvitalisasi dan dipasang papan treatment di sekitar telaga,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya