Soloraya
Selasa, 8 Februari 2022 - 23:27 WIB

Telat Bayar 4 Jam, Nasabah Bank Plecit di Wonogiri Ditodong Pistol

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI—Cara-cara menggunakan ancaman dan kekerasan masih dilakukan karyawan bank plecit di Wonogiri saat menagih angsuran kepada nasabah. Kali terakhir, seorang nasabah bank plecit diancam dengan ditodong pistol saat empat jam telat membayar cicilan pinjaman.

Salah seorang nasabah bank plecit asal Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, Haryani, menceritakan terlambat membayar cicilan beberapa jam dari tenggat waktu yang dijanjikan, yakni pukul 10.00 WIB. Ia baru membayar angsuran di bank plecit pada pukul 14.00 WIB.

Advertisement

Menurut pengakuan Haryani, karyawan bank plecit membawa pistol saat menagih angsuran. Haryani bahkan sempat ditodong pistol oleh karyawan bank plecit itu di dekat rumahnya.

Baca Juga: Kisah Nasabah Bank Plecit Ditodong Pistol, Utang Usai Lahirkan Caesar

Advertisement

Baca Juga: Kisah Nasabah Bank Plecit Ditodong Pistol, Utang Usai Lahirkan Caesar

“Kejadiannya sekitar dua minggu lalu, awalnya saya dimaki-maki karena telat membayar angsuran,” kata Haryani saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin (7/2/2022).

Seusai dimaki-maki, Haryani ditodong pistol dan disuruh memilih kepada siapa pistol itu akan ditembakkan. Ancaman itu membuatnya trauma sekaligus takut sehingga pada pekan berikutnya tidak berani lagi terlambat membayar angsuran.

Advertisement

Baca Juga: Biadab! Bank Plecit di Wonogiri Tagih Angsuran Sambil Todongkan Pistol

Haryani mengaku terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Haryani mengambil pinjaman di bank plecit karena membutuhkan biaya pengobatan yang tak sedikit setelah melahirkan lewat operasi caesar.

Haryani dan suaminya selama ini bekerja serabutan sehingga tidak memiliki penghasilan pasti. Mereka sebenarnya pernah ingin meminjam uang kepada keluarga atau saudara, tapi upayanya tidak membuahkan hasil. Kebutuhan yang semakin mendesak membuatnya memilih berutang ke koperasi simpan pinjam (KSP).

Advertisement

Haryani maupun nasabah korban penganiayaan karyawan bank plecit di Wonogiri lainnya, Endang, mengatakan mengajukan pinjaman ke KSP senilai Rp1.000.000. “Itu pun kami hanya menerima Rp885.000,” kata Endang.

Baca Juga: Bank Plecit di Wonogiri Aniaya 3 Nasabah Perempuan, 1 Sedang Hamil Muda

Ia melanjutkan pembayaran angsuran pinjaman itu dilaksanakan sepekan sekali. Besaran uang yang harus mereka siapkan setiap pekan senilai Rp130.000.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif