Soloraya
Rabu, 1 Agustus 2018 - 18:48 WIB

Telur Ayam Ras Penyumbang Tertinggi Inflasi di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Yonantha Chandra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>–Telur ayam ras jadi komoditas utama penyumbang tertinggi&nbsp; inflasi di Kota Solo pada Juli 2018. Adanya kenaikan harga telur <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180709/494/926943/warung-mi-ayam-kebakkramat-ini-tawarkan-sensasi-makan-di-wajan">ayam</a> ras ini menjadi salah satu pemicu inflasi pada Juli 2018 sebesar 0,09%.</p><p>Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mencatat telur ayam ras ini mengalami kenaikan harga sebesar 13,29% atau memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,0980%.</p><p>Kepala BPS Solo, R Bagus Rahmat Susanto, mengatakan kenaikan harga telur ayam ras ini disebabkan beberapa faktor. Antara lain, banyaknya ayam yang terserang penyakit sehingga produktivitas telur pun ikut menurun.</p><p>&ldquo;Kenaikan harga pada telur ayam ras ini menjadi penyumbang inflasi paling besar pada Juli. Selain itu, komoditas lain yang mempengaruhi inflasi adalah mie dengan kenaikan harga 4,98% dan memberikan kontribusi sebesar 0,0949%, diikuti bensin [bahan bakar minyak] dengan kenaikan harga 1,87% serta memberikan andil 0,0680%,&rdquo; tuturnya, kepada wartawan, Rabu (1/8/2018).</p><p>Menurutnya, komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga cukup tinggi, yakni cabai rawit dengan kenaikan 9,52% dengan andil inflasi 0,0296%. Komoditas ini disusul teh manis yang naik 3,85% dengan andil inflasi 0,0253%, blouse (pakaian) mengalami kenaikan 11,92% dengan kontribusi 0,0208%, donat naik 10,71% serta andil 0,0206%, dan tarif pulsa <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180620/484/923032/waspada-ini-4-penyebab-ponsel-meledak">ponsel</a> naik 1,02% dengan andil inflasi 0,0201%.</p><p>BPS Solo mencatat inflasi Kota Solo sebesar 0,09% ini lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Juni tahun yang sama sebesar 0,85%. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan naiknya angka indeks harga konsumen (IHK).</p><p>Selain itu, dilihat dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHK, lima item mengalami kenaikan, yakni kelompok makanan jadi, minuman, <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180620/515/923239/ganjar-pranowo-kagum-masih-ada-produsen-rokok-kemenyan-di-jateng">rokok</a>, dan tembakau naik 1,08%; kelompok perumahan air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,11%; kelompok sandang naik 0,23%; kelompok kesehatan naik 0,22%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,22%.</p><p>Perkembangan IHK di Solo ini menempati peringkat ke-27 dari 82 kota di Indonesia. Kelompok yang menyumbang inflasi terbesar, yakni kelompok inti dengan indeks 119,87 dan mengalami inflasi sebesar 0,54% dengan andil sebesar 0,35%. Sedangkan kelompok lain, volatile food dan administered price justru mengalami deflasi, masing-masing 0,41% dan 1,05%.</p><p>&ldquo;Di sisi lain, komoditas utama yang mengalami deflasi paling besar adalah tarif angkutan udara yang turun 14,54% dengan andil deflasi 0,1495% dan tarif bus antarkota yang turun 15,07% dengan andil deflasi 0,1139%,&rdquo; imbuhnya.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif