SOLOPOS.COM - Pasukan TNI mengusung jenazah Mayor Jendral TNI (Purn) H Moenadi mantan Gubernur Jawa Tengah periode tahun 1966-1976 saat diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Menteri Supeno, Manahan, Solo menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti Jurug, Solo, Senin (14/1/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Pasukan TNI mengusung jenazah Mayor Jendral TNI (Purn) H Moenadi mantan Gubernur Jawa Tengah periode tahun 1966-1976 saat diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Menteri Supeno, Manahan, Solo menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti Jurug, Solo, Senin (14/1/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Tembakan salvo yang dilepaskan oleh Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI), mengiringi masuknya jenazah Mayor Jendral (Purn) Moenadi ke liang lahat. Pemakaman mantan orang nomor satu di Jawa Tengah itu, berlangsung secara khidmat, di Kompleks Taman Makam Pahlawan (TMP) Khusuma Bhakti, Jurug, Senin (14/1/2013) sore.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Upacara pemakaman jenazah tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jateng, Bibit Waluyo. Selain itu upacara juga diikuti oleh anggota Polisi TNI dan Pejabat Pemerintah Kota Solo dan Pejabat Provinsi Jawa Tengah, kerabat dan para keluarga almarhum.

Sebelum dimakamkan, di lakukan upacara pelepasan jenazah dari pihak keluarga kepada negara untuk dimakamkan. Upacara itu dipimpin oleh Inspektur Upacara, Mardiyanto, yang juga mantan Gubernur Jateng, di kediaman almarhum di Jalan Menteri Supeno, Manahan. Selain itu di lakukan pula pemberian kesan dan kesan kepada Alm Moenadi, oleh Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan Gubernur Bibit Waluyo.

Bibit mengatakan almarhum merupakan sosok pejuang bangsa yang hebat. Almarhum merupakan orang yang baik dalam tubuh TNI, maupun dalam pemerintahan. Selain itu, kata Bibit, Alm Moenadi merupkan seniornya dalam TNI. “Beliau merupakan sosok yang baik, saya mengenalnya sudah sejak lama, meskipun beliau merupakan senior saya yang jangkanya cukup jauh,” ujar Bibit.

Sedangkan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku kehilangan atas meninggalnya mantan Gubernur Jateng periode 1966-1974 tersebut. Menurutnya Alm Moenadi merupakan sosok pimpinan yang baik dan berwibawa. Selain itu ia merupakan sosok yang harus dihargai jasa-jasanya.

Alm Moenadi, meninggal di usianya yang ke-90, pada Sabtu (12/1/2013) lalu, sekitar pukul 18.15 WIB, akibat sakit gangguan prostat. Sebelum meninggal almarhun juga sempat di rawat di Rumah Sakit Panti Waluyo, Solo, selama enam hari. Menurut keterangan yang didapatkan dari kerabat, kondisi kesehatan Alm Moenadi, terus menurun usai keluar dari rumah sakit, hingga akhirnya meninggal pada Sabtu sore.

Suami dari Fatimah Moenadi, tersebut meninggalkan tiga orang anak yakni, Wendy Hastuti Segondo, Marfuah Sri Yulistyowati dan Siti Khotijah. Wendy Moenadi merupakan anak almarhum dari Istri pertamanya yang telah meninggal terlebih dahulu yakni Isriati Moenadi. Selain itu dirinya juga meninggalkan sembilan orang cucu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya