SOLOPOS.COM - Salah satu penonton manyumbang lagu dalam live music tembang kenangan di Teras Monumen Pers Nasional Solo, Sabtu (28/4/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Tembang kenangan mengalun merdu saat ratusan orang antusias menyaksikan pagelaran live music di Teras Monumen Pers Nasional, Sabtu (28/4/2024) malam.

Monumen Pers Nasional Solo kembali menghadirkan hiburan live music tembang kenangan setelah sempat vakum karena bulan puasa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Acara live music dibuka dengan penampilan kelompok musik Flava yang mengaransemen ulang tembang-tembang kenangan menjadi lebih modern dan kekinian. Salah satu yang membuat kesan modern adalah kehadiran saksofon.

Mereka menyanyikan lagu-lagu lawas seperti Jangan Salah Menilai dari Rani Simbolon, yang dibawakan dengan aransemen yang agak berbeda. Pada bagian reff misalnya, diaransemen layaknya musik reggae.

Flava Band kemudian melanjutkan dengan lagu Kisah Kasih di Sekolah. Berbeda dari lagu sebelumnya, kali aransemen lebih bertempo pelan dan ngepop.

Semakin malam suasana semakin syahdu ketika band membawakan lagu-lagu melow seperti Andaikan Kau Datang kembali milik Koes Plus.

Syahdunya malam dipertebal dengan lagu Ayah dari Rinto Harahap yang menceritakan tentang kerinduang sosok sang ayah yang sudah tiada. Dilanjutkan dengan lagu Cinta yang dipopulerkan oleh Vina Panduwinata

Semakin malam, semakin ramai. Penonton yang hadir diajak bernyanyi bersama ketika band memainkan lagu Pergi Untuk Kembali dari Lagu Marcello Tahitoe. Setelahnya penonton diajak bergoyong dengan medley lagu Koes Plus-Bergembira, The Changcuters-I Love U, Bibeh, dan Bing Slamet-Nonton Bioskop.

Meski sempat hujan gerimis namun tidak memudarkan kemeriahan panggung pada malam itu. Penonton tetap antusias menyaksikan dan tidak malu menyumbang lagu.

Salah satunya adalah penonton asal Ketelan, Banjarsari, Solo, Harsono yang menyumbangkan suara merdunya dengan membawakan lagu Madu Dan Racun yang populer dari Arie Wibowo. Lagi-lagi dibawakan dengan aransemen reggae dan Arie nampak asyik bernyanyi.

Setelah itu giliran penonton asal Jember, Bambang Erianto, 63, yang menghidupkan suasana dengan menyumbang lagu milik Koes Plus berjudul Ojo Podo Nelongso. Aksi panggungnya yang energik menular ke penonton hibgga membuat sebagian pada ikut bergoyang.

Bambang mengatakan ini merupakan kali pertamanya menyalsilan live music monumen pers. Dia mengaku datang ke Solo lantaran sedang ada keperluan pekerjaan.

“Saya senang sekali di Solo ada tembang kenangan. Saya dari dulu setiap kali ada acara tembang kenangan selalu datang,” kata dia.

Pria yang mengaku mantan musisi rock 80an itu mengatakan acara live music kali ini berhasil dikemas dengan menarik. Dia mengatakan tempatnya yang berada di teras Monumen Pers Nasional itu menjadi daya tarik tersendiri.

“Saya lihat tempatnya megah, kesan saya tidak meninggalkan budaya lama. Nilai-nilai sejarah masih terpampang di sini, dan cocok buat live music seperti ini,” kata dia.

Dia berharap live music seperti ini bisa dilanjutka dan selalu hadir untuk menghibur masyarakat. Menurutnya kegiatan rutin semacam ini juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Kasubag Umum Monumen Pers Nasional, Kuncoro Mahendro Suryo mengatakan live music sudah rutin digelar setiap sebulan sekali dan sudah masuk tahun ketiga.

“Prinsipnya kami mempromosikan Monumen Pers Nasional kepada masyarakat. Kami menginginkan masyarakat mengenal Monumen Pers dari mulai apa fungsinya sampai di dalamnya ada apa,” kata dia.

Kuncoro menjelaskan sebetulnya live music Monumen Pers lebih identik dengan keroncong. Namun pihaknya ingin menghadirkan variasi yang berbeda dengan menghadirkan tema tembang kenangan kepada masyarakat.

“Kami menampung keinginan masyarakat dengan mengakhirkan lagu-lagu tembang kenangan, yang jelas kami mengakomodir keduanya baik tembang kenangan atau keroncong,” lanjut dia.

Dia mengatakan selain memberikan ruang hiburan kepada masyarakat, pihaknya juga ingin memberikan ruang untuk kelompok musik lokal agar bisa unjuk kemampuan. Kuncoro menjelaskan pihaknya selalu menggandeng musisi-musisi lokal Solo.

Bahkan tidak menutup kemungkinan pihaknya mengorbitkan kelompok musik dari masyarakat untuk turut tampil di Teras Monumen Pers Nasional.

“Bakan ke depan rencananya ingin mengakomodir musisi-musisi jalanan atau bisa dibilang ya pengamen untuk bisa tampil di sini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya