SOLOPOS.COM - Suasana kawasan Jl. Bali, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah menjadi lokasi untuk pemindahan PKL kuliner Alun-alun Klaten, Senin (13/6/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENPedagang kaki lima (PKL) kuliner Alun-alun Klaten mengeluhkan kondisi Jl. Bali yang dinilai tak mampu menampung seluruh pedagang saat relokasi. Sementara itu, Pemkab Klaten bakal memperpanjang kawasan Jl. Bali sebagai tempat jualan PKL agar bisa menampung seluruh pedagang kuliner dari alun-alun.

Berdasarkan informasi yang diterima Solopos.com, PKL alun-alun mengikuti simulasi jualan di sepanjang Jl. Bali sesuai lokasi yang disiapkan Pemkab untuk merelokasi mereka. Simulasi dilakukan, Kamis (16/6/2022) siang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Namun, dari simulasi itu lokasi yang disiapkan sepanjang Jl. Bali dari persimpangan yang terhubung dengan Jl. Pemuda hingga depan SMP Maria Assumpta Klaten tak muat menampung seluruh pedagang.

Ketua Paguyuban PKL Sekar Manunggal Mulyo Alun-alun Klaten, Agus Sumanto, mengatakan dari total 136 PKL kuliner yang sedianya dipindah ke Jl. Bali, lokasi yang disiapkan hanya muat sekitar 70 pedagang. Ada beberapa lokasi yang tak diizinkan sebagai tempat jualan lantaran berada di depan rumah, puskesmas, serta pintu sekolah.

“Masih banyak pedagang yang tidak bisa tertampung. Pindahan kalau tidak ada tempat yang cukup, ya kesulitan,” kata Agus saat dikonfirmasi Solopos.com, Kamis petang.

Baca Juga: PKL Jl. Bali Klaten Galau Jelang Deadline Pindah ke Pasar Buah Sungkur

Salah satu PKL Alun-alun Klaten, Agung, juga menjelaskan tempat relokasi yang disiapkan Pemkab di Jl. Bali tak cukup menampung seluruh pedagang dari simulasi yang dilakukan pada Kamis. Atas kondisi itu, pedagang sudah sepakat pada Sabtu (18/6/2022) tetap berjualan di Alun-alun Klaten.

“Kami mendukung adanya pembangunan. Kami setuju saja direlokasi, asalkan tempat memadahi dan lokasinya sesuai dengan jumlah pedagang. Jadi tidak dipisah-pisah. Kami bertahan hanya untuk hidup,” kata Agung saat ditemui di Alun-alun Klaten, Jumat (17/6/2022) sore.

Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, menjelaskan dari hasil koordinasi yang dilakukan Jumat, ruas Jl. Bali yang dimanfaatkan untuk relokasi PKL kuliner alun-alun diperpanjang. Semula lokasi yang disiapkan dari persimpangan yang terhubung dengan Jl. Pemuda hingga depan SMP Maria Assumpta.

“Nanti lokasinya [untuk tempat jualan PKL alun-alun] diperpanjang sampai mendekati lampu merah [persimpangan Pandanrejo]. Tetapi hanya di sisi kiri jalan,” kata Joko.

Baca Juga: Relokasi PKL Alun-Alun Klaten, Ini Tanggapan PKL Jl. Bali

Joko menjelaskan akses Jl. Bali dari persimpangan dengan Jl. Pemuda hingga depan SMP Maria Assumpta ditutup mulai pukul 15.00 WIB-05.00 WIB.

Sementara, sebagian ruas Jl. Bali dari depan SMP Maria Assumpta hingga mendekati traffic light bisa dimanfaatkan berualan PKL alun-alun dari pukul 15.00 WIB-05.00 WIB.

“Untuk warga yang rumahnya di Jl. Bali tetap diberikan akses,” jelas dia.

Joko menjelaskan sesuai rencana awal, kawasan alun-alun steril dari aktivitas perdagangan mulai Sabtu (18/6/2022).

Baca Juga: Waduh! Mulai 18 Juni Gak Bisa Jajan Lagi di Alun-Alun Klaten Lur…

“Pemkab tetap mengusahakan mencari alternatif tempat agar seluruh pedagang tetap berjualan. Artinya tidak menghentikan mereka berdagang karena memang alun-alun sedang dibangun, pemkab tetap mencarikan di Jl. Bali dan kami upayakan tertampung semua,” ungkap Joko.

Terkait pedagang nonkuliner dan penyedia jasa permainan, Joko menjelaskan sesuai rencana mereka direlokasi ke Taman Nyi Ageng Rakit kawasan Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Pemkab memastikan lokasi untuk relokasi pedagang nonkuliner dan permainan sudah disiapkan.

Relokasi PKL alun-alun bergulir seiring rencana penataan kawasan tersebut. Pemkab sudah memasang spanduk di sekeliling alun-alun bertuliskan dalam rangka pelaksanaan proyek konstruksi penataan Alun-alun Klaten mulai tanggal 18 Juni 2022 seluruh kawasan Alun-Alun Klaten dilarang digunakan untuk aktivitas perdagangan.

Soal relokasi PKL, Pemkab menyiapkan dua lokasi, yakni di Jl. Bali untuk PKL kuliner. Ruas jalan tersebut ditutup saban pukul 15.00 WIB-05.00 WIB agar bisa dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan. Sementara, pedagang nonkuliner dan penyedia jasa wahana permainan direlokasi ke Taman Nyi Ageng Rakit, Krakitan, Bayat.

Baca Juga: PKL Klaten Datangi Kantor DKUKMP Jelang Penataan Alun-alun, Ada Apa?

Ada 136 PKL kuliner, 69 pedagang nonkuliner, dan 19 pedagang yang menyediakan wahana permainan. Proyek penataan alun-alun dibiayai dari APBD Klaten senilai Rp9 miliar.

Proyek penataan alun-alun ditujukan mengembalikan fungsi alun-alun sebagai ruang terbuka hijau (RTH) serta ruang publik. Ada beberapa penambahan fasilitas di kawasan tersebut, seperti wahana permainan serta olahraga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya