SOLOPOS.COM - Ilustrasi, korban Gunung Merapi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi, korban Gunung Merapi (JIBI/SOLOPOS/dok)

KLATEN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten hingga kini belum bisa menentukan tempat untuk merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Merapi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Klaten, Wahyu Adi Pratono, mengatakan dari tiga lokasi yang ditawarkan, sebenarnya warga lebih memilih kawasan Bendorejo sebagai tempat relokasi. Akan tetapi, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten tidak menyetujui kawasan Bendorejo dijadikan tempat relokasi.

“Menurut Bappeda, sesuai dengan Perda RTRW [rencana tata ruang wilayah], kawasan Bendorejo merupakan zoning tegalan yang tidak bisa digunakan untuk permukiman,” ujar Wahyu, Jumat (3/8/2012).

Dalam hal ini, Bappeda lebih merekomendasikan wilayah Tegalweru sebagai tempat relokasi. Akan tetapi, warga keberatan jika direlokasi ke kawasan Tegalweru karena dianggap terlalu jauh dari tempat tinggal semula. “Di tempat tinggal sekarang, warga masih memiliki lahan pertanian. Setiap hari, warga masih harus mengolah lahan di sana. Sebagian besar warga juga tidak memiliki sepeda motor sebagai sarana transportasi. Jadi sekarang tempat relokasinya masih mengambang,” terang Wahyu.

Wahyu menambahkan, penentuan tempat relokasi akan diputuskan dalam pertemuan antara perwakilan warga, Bappeda, BPBD, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan lain-lain di Setda Pemkab Klaten pada Kamis (9/8) mendatang. “Semua pihak yang berkepentingan akan hadir di sana. Forum itu akan menyepakati tempat relokasi. Jawaban akhirnya ada di forum itu,” terang Wahyu.

Relokasi warga terdampak erupsi Gunung Merapi rencananya diikuti 32 keluarga. Namun BPBD Klaten masih membuka peluang keluarga lain mengikuti relokasi. Anggaran yang disiapkan untuk pengadaan tanah relokasi ini mencapai sekitar Rp1,8 miliar. Masing-masing keluarga akan mendapat rumah tipe 36 senilai Rp30 juta. “Khusus bangunan rumah akan ditangani rekompak, kami hanya menentukan tempat relokasinya,” papar Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya