SOLOPOS.COM - Tim gabungan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah dan Arkeologi Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan ekskavasi atau penggalian di Gua Song Gilap di wilayah Kecamatan Prcimantoro, Selasa (25/6/2013). Penggalian yang akan dilakukan selama sepakan yakni Senin-Sabtu (24-29/6) tersebut untuk meneliti lebih lanjut tentang penemuan artefak yang diduga digunakan manusia purba. (Ayu Abriani/JIBI/SOLOPOS)

Tim gabungan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah dan Arkeologi Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan ekskavasi atau penggalian di Gua Song Gilap di wilayah Kecamatan Prcimantoro, Selasa (25/6/2013). Penggalian yang akan dilakukan selama sepakan yakni Senin-Sabtu (24-29/6) tersebut untuk meneliti lebih lanjut tentang penemuan artefak yang diduga digunakan manusia purba. (Ayu Abriani/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI—Warga Wonogiri yang juga staf Kesejarahan dan Nilai Tradisional Bidang Kebudayaan di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Wonogiri, Gunar Setyawan,  menemukan artefak berupa pisau  dari tulang di bekas galian tambang  Gua Song Gilap Wonogiri, 22 Juni 2012 lalu. Diperkirakan gua Song Gilap dulunya menjadi hunian manusia purba.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Atas temuan itu, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah berkunjung ke Kabupaten Wonogiri untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Mereka mengadakan penggalian dan penyelamatan situs Gua Song Gilap di Dusun Danggolo, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan itu dilakukan mulai Senin-Sabtu (24-29/6) bersama Arkeolog UGM dan beberapa warga sekitar.

“Sekitar satu tahun lalu yakni Juni 2012, kami melakukan inventarisasi cagar budaya di wilayah Wonogiri selatan. Saat itu, kami menemukan sebuah artefak berupa pisau dari tulang di bekas galian tambang di Gua Song Gilap. Kami lalu mengirim benda temuan itu ke BPCB Jateng. Lalu, mereka ingin berkunjung ke gua tersebut,” kata Gunar saat dihubungi Espos, Selasa (25/6).

Ia menambahkan saat BPCB mengunjungi gua di sekitar Museum Karst, gua-gua tersebut diprediksi sebagai gua hunian. Menurutnya, dari keterangan warga sekitar, pada 2004-2005 juga sempat ditemukan tengkorak, namun hanya dibiarkan saja oleh warga.

Pihak BPCB lalu mengajukan izin kepada Bupati Wonogiri untuk melakukan ekskavasi atau penggalian di Gua Song Gilap.

“Mungkin BPCB berpikir, hasil penemuan itu bisa untuk penelitian di bidang pendidikan, sehingga mereka berminat untuk meneliti lebih lanjut. Setelah mendapat izin dari Bupati, mereka lalu melakukan penggalian selama sepekan ini,” ujarnya yang juga Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Setrajana Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada (UGM) ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya