SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS. (freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sragen menemukan 1.661 kasus HIV/AIDS sejak tahun 2000 hingga Juni 2022.

Total temuan kasus itu sudah mencapai 88,21% dari estimasi potensi HIV/AIDS di Sragen pada 2016 sebanyak 1.883 kasus. KPA melakukan pemetaan hotspot virtual untuk pencegahan penularan HIV/AIDS.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penjelasan itu diungkapkan Koordinator Pengelola Program KPA Sragen Wahyudi saat dihubungi Solopos.com, Senin (5/9/2022). Dia menjelaskan ada sejumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang kembali bertransaksi secara online. Dia berpendapat transaksi secara online ini lebih berisiko tinggi daripada transaksi secara offline karena tidak diketahui dan diidentifikasi.

“Kami masuk ke komunitas-komunitas virtual itu untuk memetakan estimasi orang yang berisiko dalam transaksi secara online tersebut. Komunitas itu seperti hotspot. Isu komunitas virtual itu mulai muncul di Sragen pada 2022 ini. Dalam pekan ini sudah masuk dalam tahapan pelaporan,” jelasnya.

Wahyudi menerangkan capaian temuan kasus pada semester pertama 2022 ini sudah di atas Jawa Tengah yang rata-rata kisaran 50%-60%. Dia menerangkan harapan program pengobatan bisa sampai 95% tetapi realisasinya baru 65% sedangkan di Jateng baru 30%-60%. Setelah mengobati, jelas dia, maka upaya selanjutnya mempertahankan supaya mereka survive, tidak ada stigma, dan diskriminasi.

Baca Juga: Stok Darah PMI Sragen Hari Ini 5 September 2022

“Dalam pengobatan itu teradang ada yang putus karena efek obat lalu berhenti atau sama sekali tidak mau berobat. Advokasi atau pendampingan itu penting untuk mengedukasi mereka supaya rutin minum obat dan tidak takut efek obat. Semakin rutin berobat maka kondisinya semakin membaik.

Dia menerangkan kebijakan anggaran di 2022 ini mencapai Rp1 miliar yang berada di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dan KPA. Dia mengungkapkan Sragen memiliki Rumah Rehabilitasi Sosial yang menjadi pioner di Jawa Tengah (Jateng) sehingga membutuhkan tambahan biaya operasional. “Rumah singgah itu milik pemerintah yang dikelola oleh Yayasan Spasi,” ujarnya.

Sekretaris DKK Sragen, Fanni Fandani, saat dihubungi Solopos.com, Senin (5/9/2022), menjelaskan penanggulangan HIV/AIDS itu meliputi upaya pencegahan, penemuan kasus, dan penanganan kasus.

Dia menerangkan penecagahan dilakukan perilaku aman untuk masyarakat umum melalui sosialisasi HIV/AIDS tentang penyebab, penularan, dan pengobatannya.

Baca Juga: Memotret Pertanian di Desa Sukorejo, Sentra Padi Organik di Sragen

Dia mengatakan pencegahan juga dilakukan untuk penderita dengan edukasi dan konseling mengenai penularan dan pengobatan serta menjaga kualitas hidup.

“Pencegahan lainnya dengan memperluas dan meningkatkan cakupan pelayanan. Lalu penerapan perencanaan dan prioritas program HIV serta meningkatkan kemampuan dan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan HIV/AIDS,” jelasnya.

Setelah pencegahan, Fanni mengatakan ada upaya penemuan kasus melalui skrining, baik skrining mandiri atau lewat klinik. Dia menerangkan pelayanan pengobatan HIV/AIDS ada di puksesmas dan rumah sakit. Berikut data temuan kasus HIV sejak tahun 2000 sampai Juni 2022.

Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sragen

Tahun                   HIV                        AIDS                      Jumlah

2000-2009           8 kasus                 15 kasus               23 kasus

2010                      3 kasus                 13 kasus               16 kasus

2011                      2 kasus                 25 kasus               27 kasus

2012                      14 kasus              18 kasus               32 kasus

2013                      29 kasus              29 kasus               58 kasus

2014                      40 kasus              60 kasus               100 kasus

2015                      53 kasus              120 kasus            173 kasus

2016                      99 kasus              64 kasus               163 kasus

2017                      81 kasus              106 kasus            187 kasus

2018                      162 kasus            65 kasus               227 kasus

2019                      169 kasus            56 kasus               225 kasus

2020                      128 kasus            53 kasus               181 kasus

2021                      141 kasus            20 kasus               161 kasus

2022*                    73 kasus              15 kasus               88 kasus

Total                     1.002 kasus        659 kasus            1.661 kasus

Keterangan:

*Data 2022 merupakan data yang dihimpun per Juni 2022.

 Baca Juga: Stok Vaksin PMK Terbatas, 57.000-an Sapi di Sragen Belum Aman?



Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah laki-laki                               : 898 orang (54,06%)

Jumlah perempuan           : 763 orang (45,94%)

Berdasarkan Umur

0-4 tahun            : 25 orang

5-9 tahun            : 9 orang

10-14 tahun        : 5 orang

15-19 tahun        : 18 orang

20-24 tahun        : 95 orang

25-29 tahun        : 206 orang

30-34 tahun        : 225 orang



35-39 tahun        : 288 orang

40-44 tahun        : 229 orang

45-49 tahun        : 170 orang

50-54 tahun        : 131 orang

55-59 tahun        : 120 orang

60< tahun            : 140 orang

Total                     : 1.661 orang

Sumber: KPA Kabupaten Sragen (trh)





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya