Solopos.com, SUKOHARJO — Sebuah motor tak bertuan yang ditemukan di saluran irigasi persawahan di sekitar Desa Bakipandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo pada Senin (24/4/2023) diduga milik warga Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar yang dilaporkan hilang.
Warga Desa Baturan yang dilaporkan hilang tersebut adalah ibu tiga anak. Pihak keluarga masih berupaya mencari keberadaannya.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan melalui Kapolsek Baki Sukoharjo AKP Ahmad Jaelani saat dimintai konfirmasi pada Jumat (28/4/2023) membenarkan kejadian tersebut.
Dia mengatakan motor Yamaha Mio dengan nomor polisi AD-4618-TM, ditemukan tergeletak di saluran irigasi persawahan di kawasan Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo pada Senin.
“Motor ditemukan Senin sekitar pukul 13.00 WIB saat ini kendaraan diamankan di Satreskrim Polres Sukoharjo. Iya [betul ada keterkaitan dengan ibu rumah tangga yang dikabarkan hilang], kendaraan yang dilaporkan dengan yang ditemukan sama,” jelas AKP Jaelani.
Lebih lanjut menurutnya terkait pengembangan penemuan kendaraan tersebut saat ini telah ditangani Satreskrim Polres Sukoharjo.
Sementara itu saat dimintai konfirmasi terpisah suami dari ibu rumah tangga yang dikabarkan hilang, Haryadi Kunto Wibisono mengatakan istrinya yang bernama Rita Margiyanti, 42 warga Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar sudah lima hari tak kembali ke rumah.
Ia menyebut sang istri terakhir terlihat di rumah pada Senin (24/3/2023). Haryadi mengaku sudah membuat keterangan orang hilang di Polsek Colomadu dengan Surat Keterangan Orang Hilang pada Selasa (25/4/2023), dengan nomor 01/IV/2023/Jateng/Res Kra/Sek Colomadu.
Haryadi juga mengakui jika motor yang ditemukan tersebut terakhir diketahui digunakan oleh istrinya. Dia juga menceritakan saat meninggalkan rumah, istrinya tidak mengenakan helm, dan tak membawa benda berharga.
Gita sapaan karib istrinya, hanya membawa handphone, dan parsel yang akan dikirimkan ke rekannya yang berada di Mojosongo, Boyolali.
“Saat itu saya tidur, saya tidak tahu berangkatnya jam berapa. Dia hanya sempat pamitan kepada anaknya mau antar parsel dan lihat kolam renang buka atau tidak,” jelas Haryadi.
Haryadi menuturkan ibu tiga anak itu bahkan tak memiliki keluarga atau rekan di sana. Istri yang sudah dikenalnya sejak 22 tahun itu juga tidak pernah ke kawasan Gawok atau pun Baki.
Jika ke Sukoharjo Gita hanya memiliki tujuan ke rumah kakak iparnya yang berada di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Pada Senin, Haryadi sempat memiliki firasat buruk dia mencoba menghubungi istrinya, tetapi ponsel milik sang istri tak bisa dihubungi.
Dia kemudian mencari istrinya ke Mojosongo, Boyolali, hingga fasilitas umum seperti rumah sakit, terminal, dan stasiun di Boyolali, Solo, dan Sukoharjo tapi nihil, tak bertemu.
Haryadi juga sempat bertanya kepada sang mertua, namun Gita tak muncul di sana. Dia juga sempat menghubungi rekan Gita yang hendak diberikan parcel itu, namun jawaban serupa didapatkannya, Gita tak pernah sampai di rumah rekannya itu.
Perempuan yang memiliki tinggi sekitar 165 sentimeter berat badan 60-70 kilogram, rambut panjang, kulit putih, dan mengenakan behel gigi itu juga dikabarkan hendak menjemput putrinya di rumah sang kakek di kawasan Kecamatan Banaran, Boyolali.
Karena sang ibu tak kunjung datang, sang anak menghubungi ayahnya menyakan keberadaan ibunya.
Haryadi sempat melacak ponsel sang istri, saat itu ponsel milik Gita terakhir ditemukan di kawasan Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung.
“Saya berharap, semoga istri saya segera pulang dengan selamat. Kami memiliki tiga anak yang paling kecil perempuan masih kelas II sekolah dasar,” ceritanya.
Dia juga meminta bantuan semua pihak agar turut membantu menemukan sang istri.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
