Soloraya
Rabu, 5 Desember 2012 - 18:43 WIB

Tenggat Waktu Pelaksanaan Proyek Tak Jelas, Pemkot Solo Enggan Tanda Tangani MoA PLA

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak dengan autis (lecese.fr)

Ilustrasi (lecese.fr)

SOLO – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo sampai saat ini enggan menandatangi Momerandum of Action (MoA) dalam pembangunan Pusat Layanan Autis (PLA). Pasalnya belum ada kejelasan tenggat waktu dalam pelaksanaan proyek itu.
Advertisement

Kepala Disdikpora Solo, Rakhmat Sutomo, menjelaskan sampai sosialisasi pembangunan PLA oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Selasa (4/12/2012), belum ada penjelasan hitam di atas putih mengenai pembangunan itu. “Kami masih meminta kejelasan kepada Kemendikbud dan belum tanda tangan MoA, semuanya masih abu-abu,” jelasnya saat ditemui wartawan, Rabu (5/12/2012).

Rakhmat menegaskan, seharusnya ada batasan waktu yang ditentukan pemerintah pusat dalam pembangunan PLA itu. Sehingga hal yang akan dijadikan sebagai landasan pelaksanaan proyek itu lebih jelas dan tidak mengambang. Karena pihaknya menilai hal seperti itu rawan menimbulkan masalah di kemudian hari. “Misalnya ditentukan lama pembangunan 120 hari setelah bantuan pusat masuk ke rekening,” jelasnya mencontohkan.

Meski demikian, Rakhmat menjelaskan PLA tetap akan dibangun di Solo dan pihaknya sudah mulai mempersiapkan perencanaan dan pembangunan fisik. Saat ini, lahan untuk bangunan, sarana terapi outdoor dan tempat bermain seluas 6.000 meter persegi telah disiapkan di daerah Ngemplak, Mojosongo, Jebres.

Advertisement

Selain itu Solo telah mendapatkan dana bantuan dari pusat untuk perencanaan PLA sekitar Rp150 juta, serta akan mendapatkan bantuan pembangunan fisik senilai Rp3,5 miliar. “Pusat juga sudah menyiapkan bantuan dana operasional selama lima tahun,” imbuhnya.

Sebelumnya Kepala Seksi Evaluasi Program Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPK-LK) Pendidikan Dasar Kemendikbud, Sri Wahyuningsih, berharap agar pembangunan fisik PLA bisa selesai pada 2013 dan dapat beroperasi pada 2014. “Pemerintah daerah berperan untuk melengkapi semua kebutuhan PLA, mulai dari pengajar dan sarana fisik. Pembiayaan bisa didaparkan dari sharing APBD,” jelasnya kemarin.

Selain di Solo, ada 28 lokasi PLA lainnya di Indonesia. Lima di antaranya sedang dalam proses pembangunan, antara lain di Sumatera Barat, Bali, Riau, Jakarta dan Malang. Sedangkan yang lainnya masih dalam proses perencanaan dan pembangunan fisik mulai direlisasikan tahun depan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif