SOLOPOS.COM - Pinjol Akulaku diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan. (Akulaku)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi perbincangan di media sosial setelah Dewan Mahasiswa (Dema) setempat menggandeng aplikasi pinjaman online (pinjol), dalam Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bagi mahasiswa baru 2023.

Para mahasiswa baru diminta untuk registrasi ke aplikasi pinjol yang digandeng Dema UIN RM Said, yakni Akulaku.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selain Akulaku, Dema UIN juga menggandeng Bank Central Asia (BCA) dan Bank Aladin sebagai sponsor kegiatan PBAK.

“Ketiga lembaga tersebut sudah dinaungi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sehingga dapat dipastikan segala bentuk kecurangan dan penyalahgunaan data akan mendapatkan sanksi,” ujar Ketua Dema UIN Surakarta, Ayuk Latifah, dalam unggahan di akun resmi @demauinsurakarta yang dikutip Solopos.com, Sabtu (5/8/2023) malam.

Yang menjadi sorotan adalah digandengnya Akulaku oleh Dema UIN RM Said.

Sebagaimana diketahui, Akulaku adalah salah satu platform pinjol resmi yang diakui oleh OJK.

Akulaku mendapat pengakuan dan izin dari OJK sebagai perusahaan pembiayaan dengan Nomor KEP-436/NB.11/2018.

Dikutip dari laman resmi, www.akulaku.com, Akulaku adalah platform perbankan dan keuangan digital terkemuka di Asia Tenggara yang hadir di Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

Akulaku hadir di negara berkembang untuk membantu memenuhi kebutuhan keuangan sehari-hari bagi pelanggan yang kurang mendapat jangkauan dalam menggunakan layanan perbankan, pendanaan, dan investasi secara digital, serta layanan broker asuransi.

Selain kartu kredit virtual dan platform e-commerce Akulaku, perusahaan Akulaku juga mengoperasikan Asetku (platform manajemen kekayaan online) dan Neobank (bank digital seluler yang didukung oleh Bank Neo Commerce).

Misi Akulaku adalah dapat melayani 50 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara pada tahun 2025.

“Kami menyediakan pinjaman tanpa jaminan sampai 15 bulan. Pinjaman cepat dan pembayaran dengan cicilan yang dapat memenuhi kebutuhan darurat Anda. Anda dapat dengan mudah mendaftar online dengan ponsel Anda dan pinjaman akan langsung ditransfer ke akun bank anda,” tulis laman Akulaku.

Diberitakan sebelumnya, sebuah narasi di sosial media melalui akun TikTok @panjiparya mengomentari perihal dugaan mahasiswa baru (maba) Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta yang diminta mendaftar aplikasi marketplace dan pinjaman online (pinjol).

Menanggapi video itu, Dewan Mahasiswa UIN Raden Mas Said memberikan klarifikasi melalui akun Instagram @demauinsurakarta, Sabtu (5/8/2023).

Dalam akun TikTok @panjiparya disebutkan maba UIN Raden Mas Said diharuskan melakukan registrasi akun pada aplikasi marketplace dan pinjol.

Pria yang menyebut dirinya sebagai alumni kampus tersebut mengatakan pendaftaran dilakukan agar maba mendapatkan snack pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).

“Baru menjadi mahasiswa baru eh maba UIN Raden Mas Said Surakarta disuruh registrasi aplikasi pinjol oleh panitia yang juga mahasiswa dengan dalih “kepentingan sponsorship”. Bagaimana menurut kalian?” tulis pria tersebut dalam narasi video yang diunggahnya.

Dalam video lain pria itu juga meminta panitia kegiatan untuk mencari solusi atas pemaksaan registrasi tersebut daripada mendiskripsikan dirinya seolah sedang melakukan ujaran kebencian.

Ia mengaku sempat mengkonfirmasi kepada Ketua Dema UIN.

Menurutnya, Dema menjamin data dari mahasiswa baru tidak akan bocor.

Ia lantas menantang Dema UIN untuk mengungkapkan MoU kerja samanya di hadapan publik.

Jawaban Dema UIN

Melalui laman Instagram @demauinsurakarta, panitia menjawab melalui Surat Keterangan No. 20/379/PDM/PAN-PBAK/DEMA-U/VIII/2023.

Panitia mengaku setidaknya ada tiga landasan atas kerja sama yang mereka lakukan yakni Landasan Kegiatan PBAK dan Festival Budaya, Keputusan Rektor IAIN No. 295 tahun 2017 tentang Pedoman Umum PBAK, dan Grand Design PBAK yang telah disahkan bersama jajaran Rektorat UIN Raden Mas Said Surakarta pada tanggal 9 Mei 2023.

“Maka dengan ketiga landasan tersebut Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta secara resmi dan legal dapat melakukan segala persiapan mekanisme PBAK dan Festival Budaya tahun 2023 termasuk dalam hal pendanaan dan kerja sama. Pendanaan kegiatan PBAK telah tercantum di dalam Keputusan Dirjen Pendis No. 4962 Tahun 2016 dan Festival Budaya telah diatur dalam Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta Tahun 2016 pasal 17 Mengenai Anggaran,” tulisnya.



Selain itu mereka mengklaim Dema UIN Raden Mas Said Surakarta telah banyak melakukan kerja sama dengan lembaga dan organisasi masyarakat yang resmi dan legal.

Dalam kegiatan itu mereka mengaku bekerja sama dengan BCA PT Bank Central Asia Tbk yang merupakan bank swasta terbesar di Indonesia.

Selain itu mereka juga menjalin kerja sama dengan marketplace yang memiliki berbagai layanan toko online, jual beli produk, dan paylater, Akulaku.

Tak hanya itu perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan bermarkas di Jakarta PT Bank Aladin Syariah Tbk turut pula digandeng.

“Segala bentuk kerja sama dengan lembaga terkait hanya sampai pada proses registrasi/aktivasi akun. Keamanan data pasca kerja sama dengan lembaga terkait sudah terjamin di dalam MoU kerja sama dan Undang Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Ketiga lembaga di atas telah dinaungi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Repulik Indonesia yang dengan ini dapat dipastikan segala bentuk kecurangan dan penyalahgunaan data akan mendapat sanksi tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2011,” klaim Dema UIN Raden Mas Said.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya