SOLOPOS.COM - Perwakilan petani saat melakukan dialog dengan pengelola Bendungan Delingan pada Rabu (30/8/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Petani di tiga wilayah meliputi Kalijirak, Gedong, dan Bejen di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar memprotes kebijakan penutupan pintu air Bendungan Delingan sejak dua pekan terakhir.

Para petani resah tanaman di lahan pertanian mereka terancam mati karena kurang pasokan air di musim kemarau panjang ini. Aksi protes disampaikan perwakilan petani gabungan tiga wilayah dengan mendatani pengelola Bendungan Delingan pada Rabu (30/8/2013).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Perwakilan petani, Tri Joko Susilo, mengatakan tanaman palawija milik para petani mulai kekurangan air sejak pintu air Bendungan Delingan ditutup. Tanaman-tanaman itu bahkan layu sehingga dikhawatirkan mati karena kekeringan.

“Kondisi tanaman sudah mengering. Tanah mulai pecah sehingga terancam puso alias gagal panen,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com.

Lahan pertanian mengering setelah pintu air Bendungan Delingan ditutup sejak 14 hari lalu. Petani sebelumnya telah meminta kepada Bupati Karanganyar Juliyatmono dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk membuka kembali pintu air tersebut. Namun permintaan itu tidak direspons hingga akhirnya petani mendatangi lokasi Bendungan Delingan.

“Hari ini kami datang untuk meminta air kepada pengelola. Kami juga ingin tahu kondisi yang sesungguhnya seperti apa,” kata dia.

Dia menyebut saat ini elevasi Bendungan Delingan masih di ketinggian 10 meter lebih. Artinya masih memungkinkan pintu air Bendungan Delingan dibuka. Sesuai rekomendasi BBWSBS, lanjut  Tri, batas elevasi minimal ditetapkan 7,3 meter. Karena itu, pihaknya meminta agar pintu air Bendungan Delingan dibuka kembali.

“Setelah melalui pembahasan cukup alot tadi, akhirnya disepakati pintu air dibuka lagi untuk kepentingan tiga Desa Gedong, Bejen, dan Kalijirak,” katanya.

Tri menuturkan, ada sekitar 85 hektare lahan yang selama ini memanfaatkan air irigasi Bendungan Delingan. Lahan tersebut digarap oleh lebih dari seratus petani yang ditanami palawija dan padi. Petani masih membutuhkan suplai air untuk lahan pertanian mereka dalam 50 hari ke depan sampai masa panen tiba.

Kasat Pemeliharaan Bendungan Delingan, Bambang Murwanto, mengatakan pintu air ditutup dengan pertimbangan untuk pemeliharaan bendungan. Namun telah disepakati bersama akhirnya pintu air dibuka kembali setelah masih dalam batas ambang aman.

“Ada beberapa pertimbangan sebelum dilakukan pembukaan pintu air bendungan seperti batas elevasi air guna keamanan waduk dan masih aman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya